News
Kamis, 27 Juni 2013 - 06:57 WIB

KEBUTUHAN UANG LEBARAN : Diproyeksi Capai Rp2,2 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Uang pecahan Rp50.000 (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO–Bank Indonesia (BI) Solo memproyeksikan kebutuhan uang sepanjang bulan Puasa hingga Lebaran di wilayah Soloraya tahun ini mencapai angka Rp2,2 triliun.

Advertisement

Pekan depan, BI mulai melakukan dropping kebutuhan uang itu ke bank-bank. Dan mulai Selasa (9/7/2013), atau awal bulan Puasa BI juga mulai membuka pelayanan penukaran uang bagi masyarakat umum, bertempat di Griya Krida Lumeksa, Kantor BI Solo.

Kebutuhan uang senilai Rp2,2 triliun ini tumbuh sekitar 20% dari kebutuhan uang musim Lebaran tahun lalu yang mencapai kisaran Rp1,8 triliun. Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Sistem Informasi dan Manajemen Intern (SPMI), Tigor Silalahi, menyampaikan proyeksi kebutuhan uang di musim Lebaran tahun ini tumbuh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya kami selalu memproyeksikan kebutuhan uang saat Lebaran itu hanya tumbuh 10% dari kebutuhan tahun sebelumnya. Tapi kali ini kami proyeksikan tumbuh 20%,” kata Tigor, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (26/6/2013).

Advertisement

Tingginya proyeksi kebutuhan uang itu didasarkan pada beberapa pertimbangan, seperti bertambahnya jumlah bank di Solo, bertambahnya jumlah mesin ATM serta perkiraan hari libur yang lebih panjang karena hampir bersamaan dengan Hari Kemerdekaan. “Selain itu ada juga pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Tapi, dari jalur distribusi uang itu, memang paling banyak ada di ATM.”

Tigor memperkirakan, jika pada saat Lebaran nanti bank-bank mengisi penuh semua jaringan ATM yang dimiliki, maka setiap satu hari kebutuhan uang untuk ATM itu bisa mencapai kisaran Rp88 miliar. Seperti diketahui pula, saat ini jaringan ATM di Kota Solo mencapai 686 ATM dan se-Soloraya mencapai 981 ATM. Jumlah ATM ini meningkat signifikan dibanding posisi setahun lalu yang hanya 746 unit ATM.

“Sudah jelas kisaran kebutuhan uang di ATM Rp88 miliar, maka kalau ada bank yang minta uang sampai Rp150 miliar bahkan pernah ada yang minta sampai Rp500 miliar, kami minta pertimbangkan ulang lagi.”

Advertisement

Tigor menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kalangan perbankan terkait persiapan Lebaran ini. Selain dengan bank umum, kalangan bank perkreditan rakyat (BPR) juga akan dilibatkan dalam distribusi uang. Seperti diketahui, setiap tahun menjelang Lebaran, transaksi penukaran uang akan melonjak drastis.

Sudah tiga tahun terakhir, BI melibatkan bank-bank untuk melayani penukaran uang, yang tujuannya meminimalisir pergerakan calo uang di jalan-jalan. “Dan kami minta, penukaran uang tidak hanya dilayani di kantor cabang utama saja tetapi juga kantor cabang di daerah-daerah.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif