News
Senin, 21 Oktober 2013 - 22:15 WIB

KEBUTUHAN POKOK SOLO : Harga Ikan Laut di Solo Melambung

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Solopos.com, SOLO — Tingginya ombak laut membuat nelayan enggan melaut sehingga membuat stok ikan laut di pasar menipis. Hal tersebut membuat harga ikan di laut melambung.

Advertisement

Pedagang ikan laut di Pasar Gede, Tri Haryati, 55, mengatakan ikan laut seperti dorang, rapu, dan red sniper sulit diperoleh. Akibatnya harga masing-masing jenis ikan tersebut naik sekitar Rp2.000 per kilogram.
Menurut dia, kenaikan tidak signifikan karena pembelinya tidak terlalu banyak.

“Kenaikan yang paling banyak adalah udang. Harga udang saat ini naik sekitar Rp5.000-Rp10.000 per kilogram,” ungkapnya saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Senin (21/10/2013).

Advertisement

“Kenaikan yang paling banyak adalah udang. Harga udang saat ini naik sekitar Rp5.000-Rp10.000 per kilogram,” ungkapnya saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Senin (21/10/2013).

Menurut Tri, kenaikan udang sangat signifikan karena pembeli udang sangat banyak sedangkan stok terbatas. Penurunan stok disebabkan nelayan yang sulit melaut akibat cuaca sehingga ombak di laut tinggi.

Tri mengatakan sebenarnya ada udang tambak tapi karena antara jumlah stok dan permintaan tidak seimbang sehingga harga melambung tinggi.

Advertisement

Menurut dia, selain alasan cuaca yang membuat nelayan enggan melaut juga karena udang ukuran besar biasanya dikirim ke pabrik sehingga udang yang berada di pasar menjadi berkurang.

Dia menyampaikan dalam sehari biasanya mendapat kiriman dua kwintal tapi saat ini hanya mendapat kiriman satu kwintal.

Namun Tri mengatakan tidak semua harga jenis ikan laut naik, salah satunya adalah cumi. Tri menuturkan cumi merupakan satu-satunya ikan laut yang harganya turun, yakni dari Rp45.000-Rp50.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.

Advertisement

Lebih lanjut, Tri mengatakan sejak ikan laut sulit diperoleh, pihaknya lebih sering kulak dari Rembang. Hal ini karena stok ikan laut di Semarang sering kosong.

Pedagang ikan laut lainnya, Suwardi, 38, mengatakan stok ikan laut dagangannya cenderung stabil.

“Hanya tengiri yang sulit diperoleh. Biasanya saya mendapat kiriman 50 kilogram-60kilogram tapi sekarang hanya 10 kilogram,” ujarnya.

Advertisement

Kesulitan mendapat tengiri menurut Suwardi terjadi sejak Idul Adha lalu. Dia mengaku tidak mengetahui penyebab menipisnya stok tengiri. Pasalnya dari tempat kulak hanya mengatakan bahwa stok terbatas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif