News
Minggu, 8 Januari 2017 - 23:40 WIB

KEBUTUHAN BAHAN BAKAR : Januari, Alokasi Gas Melon Soloraya Ditambah 4%

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/Bisnis)

Kebutuhan bahan bakar, PT Pertamina selama Januari 2017 ini menambah alokasi elpiji 3 kg sebanyak 4% dari alokasi harian.

Solopos.com, SOLO — Alokasi elpiji 3 kilogram (kg) untuk Januari 2017 ditambah 4%, sama seperti Desember 2016 lalu. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sembari menunggu keputusan penentuan alokasi 2017 dari pemerintah.

Advertisement

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Uki Atma Nagara, menyampaikan keputusan alokasi 2017 biasanya ditetapkan Februari atau Maret sehingga selama belum ada keputusan, alokasi tetap seperti tahun lalu tapi ada penambahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, rata-rata pemerintah daerah (pemda) mengajukan penambahan alokasi elpiji 15%-20% dari realisasi 2016. Diakuinya penambahan alokasi harian bulan ini tidak sebanyak kenaikan yang diajukan pemda. Namun, dia mengatakan biasanya kenaikan yang disetujui pemerintah 5%-10%.

“Tambahan 4% ini diperhitungkan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat karena Desember lalu saat ada libur panjang, penambahan itu masih cukup dan bahkan cenderung melimpah karena di agen dan pangkalan masih ada stok menyusul kenaikan permintaan yang tidak setinggi saat Lebaran,” ungkap Uki kepada Solopos.com, Minggu (8/1/2017).

Advertisement

Uki menilai konsumsi gas melon akan terus berkurang seiring distribusi bright gas yang semakin luas. Dia mengatakan Desember lalu, konsumsi bright gas mengalami lonjakan signifikan, dari biasanya rata-rata konsumsi bulanan 4.500 tabung menjadi 14.000 tabung.

Dia mengatakan pada awal peluncuran gas 5,5 kg ini, distribusinya baru di Solo, Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar dengan konsumsi paling tinggi di Kota Bengawan. Namun, saat ini elpiji yang dilengkapi dua spinder ini sudah didistribusikan ke seluruh wilayah di Soloraya ternyata mendapat tanggapan positif dan diharapkan terus meningkat.

“Penambahan konsumen ini kebanyakan merupakan pindahan dari konsumen elpiji 3 kg karena ada trade in [tukar tambah], yakni dua tabung gas melon tambah Rp99.500 untuk satu gas bright gas 5,5 kg isi atau satu tabung gas melon ditambah Rp204.000,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif