News
Minggu, 16 Desember 2012 - 01:20 WIB

KEBIJAKAN GENAP-GANJIL: Staf Khusus Presiden Langkah Jokowi Tak Tepat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mempertanyakan rencana kebijakan Gubernur DKI menerapkan penggunaan mobil dengan nomor bergantian ganjil dan genap,

Advertisement

Heru mengatakan pejabat dalam membuat kebijakan mesti memikirkan keperluan masyarakat, bukan malah mengorbankan kepentingan warga.

“Rencana Gubernur DKI menerapkan penggunaan mobil dengan nomor bergantian, ganjil dan genap, saya rasa bukan kebijakan yang tepat. Mungkin bisa dikatakan kebijakan yang ganjil,” kata Heru melalui pesan singkat dari telepon genggam Sabtu (15/12/2012).

Menurutnya, warga yang memiliki dua mobil atau lebih dengan nomor genap dan ganjil, tidak akan bermasalah dengan kebijakan tersebut.

Advertisement

Masalah dihadapi bagi warga yang sudah telanjur punya dua mobil, kebetulan semuanya bernomor ganjil atau yang punya satu mobil saja.

“Harus naik apa kalau kerja? Mestinya jawabannya adalah naik kendaraan umum. Pertanyaannya, sudah ada dan layakkah kendaraan umum di DKI?” kata Heru.

Ketersediaan busway juga masih dipertanyakan seperti ketepatan waktu dan kelayakan bus yang kemungkinan mogok.

Advertisement

Dia juga mengkhawatirkan kebijkan tersebut malah mendorong masyarakat memakai nomor palsu. “Pemda DKI boleh saja membatasi hak masyarakat untuk menggunakan miliknya, namun kewajibannya untuk menyiapkan layanan kebutuhan masyarakat sebaiknya dipenuhi dahulu,” kata Heru.

Dalam menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan ganjil genap, Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo  pada tahap awal  menerapkan  untuk kendaraan roda empat, belum sepeda motor. Linda T Silitonga/JIBI/Bisnis

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif