SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas dari Polresta Solo melakukan olah TKP di rumah Suwarni, RT 002/RW 003, Kadipiro, Banjarsari, Sabtu (1/8/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)
Kebakaran Solo, pelaku tertangkap di Pantai Parangtritis, Yogyakarta
Solopos.com, SOLO–Menantu Pembakar mertua di Kampung Jetis, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Kartijo, 53, terancam hukuman penjara seumur hidup.
Kartijo dijerat dengan Pasal 187 ayat (3) tentang Pembakaran yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Dalam pasal itu menyebutkan barang siapa dengan sengaja menimbulkan kebakaran, dan perbuatan tersebut mengakibatkan orang mati, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Danu Pamungkas Totok, mengungkapkan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan barang bukti berupa empat tongkat yang ujungnya sudah dililit kain dan botol bekas bensin. Barang bukti tersebut diduga digunakan Kartijo untuk membakar korban.
“Dari barang bukti yang kami temukandi TKP, sudah mengarah bahwa Kartijo sengaja membakar korban,” kata Danu saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (3/8/2015).
Kartijo ditangkap polisi Sabtu (1/8/2015) setelah keluarga korban memberitahukan keberadaan Kartijo. Danu mengatakan Kartijo saat ini masih dirawat di Klinik Kedokteran Kepolisian (Dokpol). Kartijo masih menjalani perawatan karena sebelumnya dia menenggak lima botol racun tikus di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Akibatnya tersangka langsung tidak sadarkan diri.
“Tersangka saat itu diantar oleh warga sekitar [Pantai Parangtritis] menggunakan mobil dari Parangtritis ke Solo. Sekarang masih dirawat di Klinik Dokpol. Kami juga belum bisa memeriksa pelaku karena kondisinya masih lemah,” kata Danu.