News
Jumat, 4 Maret 2016 - 12:35 WIB

KEBAKARAN RIAU : BMKG Pantau 45 Titik Panas di Riau

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran di Riau tampaknya tetap terjadi meskipun saat ini musim hujan.

Solopos.com, PEKANBARU : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi keberadaan 45 titik panas yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Riau, Jumat (4/3/2016).

Advertisement

“Terdapat dua kabupaten dengan jumlah titik panas terbanyak yakni Bengkalis dan Siak masing-masing 21 dan 14 titik,” kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Selanjutnya, beberapa wilayah lainnya yang terpantau adanya titik api melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 05.00 WIB tadi yakni Dumai lima titik, Pelalawan dua titik, serta Meranti, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik.

Sugarin menambahkan secara keseluruhan terpantau sebanyak 59 titik panas di Sumatera dengan Riau merupakan penyumbang titik panas terbanyak, 45 titik.

Advertisement

Selain Riau, titik panas lainnya terpantau di Aceh dan Sumatera Barat tiga titik. Sumatera Utara enam titik, serta Bengkulu dan Sumatera Selatan satu titik.

Sementara itu, dari 45 titik panas yang terpantau di Riau, 26 diantaranya dipastikan sebagai titik api yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat akurasi diatas 70 persen.

Titik api tersebut terpantau di Bengkalis dengan 12 titik, Dumai lima titik, Pelalawan satu titik serta Siak delapan titik.

Advertisement

Lebih lanjut, meski keberadaan titik api terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, kondisi jarak pandang di sejumlah wilayah Riau terpantau normal antara 6-8 kilometer.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menegaskan bahwa pemerintah setempat akan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan di sejumlah wilayah itu.

“Kita maksimalkan dulu sumber daya yang ada sebelum mengajukan bantuan ke pusat. Selain itu, saat ini baru dua daerah yang menetapkan siaga darurat kebakaran lahan. Mungkin jika ada dua lagi daerah yang menetapkan status yang sama, akan kita pertimbangkan pengajuan bantuan ke pusat,” jelasnya.

Lebih jauh, dia mengatakan saat ini Riau masih memiliki anggaran sekitar Rp100 miliar yang tersebar di beberapa SKPD yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi kebakaran lahan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif