News
Senin, 26 November 2012 - 15:56 WIB

Kebakaran Pabrik Garmen Bangladesh: Ribuan Buruh Tuntut Pemilik Bertanggung Jawab

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - petugas pemadam kebakaran bangladesh berusaha memadamkan api yang menghanguskan sebuah pabrik garmen di pinggiran Dhaka, Bangladesh, Sabtu (24/11/2012) malam. (Reuters)

petugas pemadam kebakaran bangladesh berusaha memadamkan api yang menghanguskan sebuah pabrik garmen di pinggiran Dhaka, Bangladesh, Sabtu (24/11/2012) malam. (news.yahoo.com)

DHAKA – Ribuan pekerja garmen yang marah berdemonstrasi di pinggiran Dhaka, Senin (26/11/2012), menyusul kebakaran hebat yang meluluhlantakkan sebuah pabrik garmen pada akhir pekan kemarin, menewaskan lebih dari 100 orang.

Advertisement

Kebakaran lain terjadi di sebuah pabrik garmen bertingkat di kawasan lain pinggiran Dhaka, Senin, namun menurut seorang pejabat pemadam kebakaran kebakaran itu berhasil dikuasai. Belum ada laporan mengenai korban tewas dalam kebakaran baru tersebut.

Sementara, para pekerja Tazreen Fashions dan warga memblokade jalan-jalan dan memaksa penutupan pabrik-pabrik lain di pinggiran kota industri Ashulia, tempat kebakaran besar terjadi pada Sabtu (24/11/2012) malam. Mereka menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab atas bencana tersebut dihukum.

“Saya belum dapat menemukan ibu saya,” kata seorang pekerja yang mengaku bernama Shahida.

Advertisement

“Saya menuntut keadilan, saya menuntut agar pemilik ditangkap,” lanjutnya.

Polisi dan pihak berwenang mengatakan pintu keluar gedung berlantai sembilan sangat sempit, membuat para pekerja terjebak di dalam. Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan, korban tewas berjumlah 115 orang, meralat laporan sebelumnya sebanyak 120 orang.

Sedangkan korban luka mencapai 150 orang. “Bencana kebakaran ini akibat kelalaian terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerja,” kata Amirul Haque Amin, Presiden Federasi Pekerja Garmen Nasional Bangladesh.

Advertisement

“Setiap kali kebakaran atau kecelakaan terjadi, pemerintah melakukan investigasi. Pihak berwenang, termasuk pemilik pabrik, membayar sejumlah uang jaminan untuk meningkatkan standar keselamatan dan kondisi kerja, tapi mereka tidak pernah melakukannya.”

Setidaknya 500 orang tewas dalam kecelakaan pabrik pakaian di Bangladesh sejak 2006, menurut pejabat pemadam kebakaran. Bangladesh memiliki sekitar 4.500 pabrik garmen dan merupakan eksportir terbesar di dunia setelah China di bidang produksi pakaian, dan memasok 80 persen dari ekspor tahunan senilai US$24 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif