News
Senin, 19 Oktober 2015 - 16:25 WIB

KEBAKARAN LAWU : Sedikitnya 46 Pendaki Tertahan di Puncak Lawu, Inilah Skenario Evakuasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Babinsa Kodim 0805/Ngawi terlibat dalam pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu. (JIBI/Solopos/Antara-Penrem 081/DSJ)

Kebakaran Lawu masih terjadi dan membuat sedikitnya 46 pendaki tertahan di puncak Gunung Lawu.

Solopos.com, MAGETAN — Sebanyak 46 hingga 50 pendaki tertahan di puncak Gunung Lawu karena jalur pendakian di bawahnya dilanda kebakaran. Jika dipaksakan, dikhawatirkan mereka akan mengalami akibat fatal saat melewati jalur yang terbakar.

Advertisement

Kapolres Magetan, AKBP Johanson Ronald Simamora, mengatakan saat ini sedikitnya masih ada 46 pendaki yang masih tertahan di puncak Gunung Lawu. Upaya evakuasi masih dilakukan, namun terkendala api yang masih membakar jalur pendakian.

“Hasil kordinasi dengan tim dari Cemoro Kandang dan penyisiran kami, masih ada 46-50 orang di Pos 5. Kami berkoordinasi untuk menurunkan mereka lewat Cemoro Kandang [Karanganyar]. Penyebabnya, di Cemoro Sewu api cukup banyak, angin kencang, bisa menyebabkan berakibat fatal jika turun lewat situ,” kata Johanson dalam wawancara yang ditayangkan live Metro TV, Senin (19/10/2015).

Berdasarkan penyisiran, tim evakuasi masih menemukan api yang membakar lahan di Pos 2. Sedangkan pusat kebakaran diduga terdapat di Pos 3 dan Pos 4 sehingga tim SAR sangat sulit menembusnya. Baca: Pendakian Pertama Akhiri Hidup Mahasiswi Cerdas Ngawi.

Advertisement

“Dugaan sementara, lokasi kebakaran di Pos 3 dan 4. Sementara olah TKP [tempat kejadian perkara] kita tidak bisa memasuki Pos 3-4. Barusan jalur ke Pos 2 tembus ke Pos 3 susah karena angin dan api.”

Karena belum bisa menembus wilayah yang terbakar, polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun, Kapolres menyebutkan ada dua dugaan penyebab kebakaran.

“Pertama bisa karena musim kemarau, daun-daun dan ranting bisa menyebabkan kebakaran. Kedua, saat pendaki membakar api inggun, ditinggal, dan merambat ke ranting2. Kami akan menysisir bersama Perhutani, Basarnas, TNI, dan Anak Gunung Lawu [AGL], setelah klir dan api dipastikan tidak ada, kita akan lakukuan olah TKP.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif