News
Minggu, 25 Oktober 2015 - 19:00 WIB

KEBAKARAN LAWU : Api Berhasil "Diusir" dari Permukiman, Ini Kondisi Terakhir Cemoro Sewu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api mendekati rumah warga di Cemoro Sewu, lereng Gunung Lawu, perbatasan Karanganyar-Magetan, Minggu (25/10/2015) sore. (Istimewa/Humas Polres Karanganyar)

Kebakaran Lawu mencapai Cemoro Sewu dan mendekati permukiman warga. Namun, sementara api berhasil diusir.

Solopos.com, KARANGANYAR — Api yang membakar hutan Gunung Lawu di jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur nyaris mendekati permukiman warga di sekitar Cemoro Sewu dan jalan raya di wilayah Karanganyar, Minggu (25/10/2015). Kini, api sudah berhasil diusir.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, api hanya berjarak 200-300 meter dari rumah warga di sekitar pintu masuk Cemoro Sewu. Jarak api semakin dekat dibandingkan kondisi pada Jumat (23/10/2015) lalu dan hanya 500 meter dari permukiman.

“Iya sudah sampai di atas rumah. Tetapi, belum mengenai rumah warga. Ada sekitar 43 rumah di dekat pintu masuk Cemoro Sewu. Jam 14.00 WIB tadi, kalau sekarang [17.00 WIB] masih proses,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Agung Lewis, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (25/10/2015).

Advertisement

“Iya sudah sampai di atas rumah. Tetapi, belum mengenai rumah warga. Ada sekitar 43 rumah di dekat pintu masuk Cemoro Sewu. Jam 14.00 WIB tadi, kalau sekarang [17.00 WIB] masih proses,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Agung Lewis, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (25/10/2015).

Ratusan sukarelawan dari BPBD Magetan, BPBD Karanganyar, Perhutani, Tim SAR Karanganyar, Tim SAR Magetan, Polsek Tawangmangu, Polsek Magetan, AGL, Basarnas, dan warga berusaha memadamkan api. Mereka menggunakan delapan unit mobil pemadam kebakaan untuk memadamkan api. Agung menjelaskan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke lahan di belakang rumah warga.

Petugas menyemprot lahan berjarak 12 meter dari permukiman untuk mencegah api merambat hingga permukiman. “Lalu, lahan setelah lahan yang dibasahi air itu dibakar. Tujuannya supaya api dari bawah bertemu dengan dari atas. Supaya api lari ke atas. Itu yang dilakukan menyelamatkan rumah,” jelas dia.

Advertisement

“Hanya disuruh keluar. Panik semua. Jalan tidak ditutup total. Itu dua arah. Dari Karanganyar-Magetan ditutup untuk memperlancar pemadaman. Dari Magetan ke Karanganyar dua arah,” ungkap dia.

Selain memadamkan api menggunakan pemadam kebakaran, sukarelawan dan warga di lokasi berusaha memadamkan api dengan cara manual. Mereka membuat ilaran dan memukul api menggunakan ranting, dan lain-lain. Informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah warga di sekitar lokasi maupun pengguna jalan yang melintas menghentikan kendaraan di sekitar pintu masuk Cemoro Sewu.

Mereka menyaksikan asap pekat membumbung dan api melalap sebagian hutan di wilayah Cemoro Sewu. “Kalau menembakkan air enggak harus, karena terlalu mahal. Cara tradisional bisa. Ya memang bahan bakarnya [tanaman] masih banyak,” tutur dia.

Advertisement

Hal senada disampaikan Komandan SAR Karanganyar, Muhammad Abdullah. Dia mengungkapkan api mendekati jalan raya di wilayah Jawa Tengah. Hingga berita ini ditulis, ratusan sukarelawan masih berupaya memadamkan api.

“Api merambat ke dekat jembatan itu. Api semakin besar karena cuaca dan angin. Pergerakan api cepat. Antisipasi supaya enggak geser ke Jateng, sejumlah mobil pemadam kebakaran menyemprot air di jalan dekat jembatan,” ungkap dia.

Sementara itu, Asisten Perhutani Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan, Marwoto, menceritakan api membakar hutan di wilayahnya pada pukul 14.00 WIB. Menurut dia, api cukup besar, tetapi petugas di lokasi berhasil memadamkan api pukul 17.00 WIB.

Advertisement

Atas kejadian itu, Marwoto menuturkan Perhutani belum menghitung luas lahan yang terbakar. Rencana penghitungan pada Sabtu (24/10/2015) urung dilakukan karena hutan kembali terbakar. “Terbakar di atas rumah di dekat pintu masuk Cemoro Sewu. Tadi siang besar. Ini sudah bisa diatasi. Belum dihitung. Kan mau dihitung kemarin [Sabtu] tapi terbakar lagi. Luas [di wilayah] saya 5.000 meter persegi, tetapi baru 10% saja yang terbakar,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif