News
Minggu, 26 Februari 2017 - 17:00 WIB

KBRI Berikan Bantuan Hukum, Ini Kondisi Siti Aisyah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto paspor Siti Aisyah, WNI yang terlibat pembunuhan Kim Jong Nam. (Istimewa)

KBRI memberikan bantuan hukum kepada Siti Aisyah yang masih ditahan di Kualalumpur.

Solopos.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur memastikan memberikan pendampingan hukum kepada Siti Aisyah, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tersangka dalam pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Malaysia.

Advertisement

“Dengan telah disetujuinya pendampingan pengacara oleh Siti Aisyah, Wakil KBRI menyampaikan kepada pihak Malaysia agar ke depan setiap perkembangan yang terkait dengan Siti dapat disampaikan terlebih dahulu kepada pengacara,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, dalam pesan singkat, Minggu (26/2/2017).

Sebelumnya, pada Sabtu (25/2/2017) pukul 10.30 waktu setempat, Tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur didampingi pengacara telah melakukan kunjungan kekonsuleran kepada Siti Aisyah di kantor polisi Cyberjaya. Kunjungan tersebut adalah tindak lanjut pemberian akses kekonsuleran yang disampaikan Menlu Malaysia kepada Menlu RI pada Jumat (24/2/2017) malam. Kunjungan tersebut berlangsung sekitar 30 menit.

Advertisement

Sebelumnya, pada Sabtu (25/2/2017) pukul 10.30 waktu setempat, Tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur didampingi pengacara telah melakukan kunjungan kekonsuleran kepada Siti Aisyah di kantor polisi Cyberjaya. Kunjungan tersebut adalah tindak lanjut pemberian akses kekonsuleran yang disampaikan Menlu Malaysia kepada Menlu RI pada Jumat (24/2/2017) malam. Kunjungan tersebut berlangsung sekitar 30 menit.

“Pertemuan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama wakil KBRI melalukan pemindaian sidik jari menggunakan perangkat bergerak, guna memverifikasi kewarganegaraan berdasarkan data paspor. Tahap kedua, pejabat kekonsuleran menemui SA,” ujar Iqbal.

Menurut dia, dari hasil verifikasi terkonfirmasi bahwa sidik jari SA sesuai dengan data pada paspor yang dimiliki saat ini. Lebih lanjut Iqbal menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan SA, pejabat kekonsuleran KBRI memastikan kondisi kesehatan SA. Mereka juga meminta persetujuan SA untuk memperoleh pendampingan hukum dari pengacara yang ditunjuk dan menjelaskan hak-hak hukum SA.

Advertisement

Dia menambahkan, Kementerian Luar Negeri juga akan segera menghubungi secara resmi keluarga SA di Serang untuk menyampaikan beberapa hal terkait kunjungan kekonsuleran tersebut serta beberapa pesan dari SA kepada kedua orang tuanya.

Siti Aisyah mengaku dibayar 400 ringgit Malaysia (RM) atau Rp1,2 juta setiap kali mengikuti program reality show berupa aksi jahil atau prank. “Dia menceritakan dibayar 400 RM atau 100 dollar AS untuk setiap kegiatan prank yang dilakukannya,” ujar Wakil Duta Besar Republik Indonesia KBRI Kuala Lumpur, Andreano Erwin dalam jumpa pers di Kuala Lumpur, Sabtu.

Andriano mengatakan kondisi kesehatan Siti Aisyah dalam keadaan baik namun secara psikologis dan mental perlu pemeriksaan lebih lanjut. KBRI Kuala Lumpur telah mengecek identitas Aisyah dengan alat mobile device atau alat khusus biometrik yang berasal dari Imigrasi di Indonesia.

Advertisement

“Hingga saat ini polisi Malaysia belum menentukan dakwaan [charge] kepada Siti dan kedutaan telah menyiapkan pengacara untuk membela Siti,” katanya.

Andriano menegaskan masa penahanan atau masa reman Siti akan berakhir pada 1 Maret 2017 dan kemungkinan kasusnya akan dibawa ke mahkamah. Sebelumnya Andreano Erwin bersama tim telah melakukan kunjungan ke lokasi penahanan Siti Aisyah di Kantor Pusat Polisi Daerah Cyberjaya Selangor Jl. Cyber Point 5 43900 Dengkil Negara Bagian Selangor Malaysia pada Sabtu pagi.

Sementara itu, menurut sumber terpercaya Siti Aisyah pertama kali mengenal warga Korea Utara dengan James atau Ri Ji U yang mengajaknya dalam program “reality show”. Dia tidak mengenal warga Vietnam atau warga Korea Utara lainnya. Siti Aisyah kali pertama ikut program prank sejak 2017 dan sudah beberapa kali dilakukan di Kuala Lumpur dan Kamboja.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kim Jong Nam Siti Aisyah
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif