News
Kamis, 7 Maret 2024 - 13:57 WIB

Kawal Permasalahan Remaja di Sekolah, SMPN 9 Solo Lantik 25 Pengurus PIKR

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala DP3AP2KB Kota Solo, Purwanti (kiri baju batik oranye) dan Kepala SMPN 9 Solo, Diah Pitaloka (kanan baju batik cokelat) dalam pelantikan pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Sekar Jagat di aula sekolah setempat, Kamis (7/3/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 25 siswa SMPN 9 Solo dilantik sebagai pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Sekar Jagat di aula sekolah setempat, Kamis (7/3/2024). Para siswa tersebut nantinya bertugas menjadi contoh bagi siswa lain terkait perilaku hidup remaja yang baik di sekolah.

Kepala SMPN 9 Solo, Diah Pitaloka Handriani, mengatakan PIKR merupakan wadah kegiatan dari Generasi Berencana (Genre) yang dikelola oleh remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang isu-isu keremajaan.

Advertisement

“Mereka nanti berdiskusi di sekolah nanti yang perlu diprogramkan apa, misal tentang kesehatan reproduksi, maka nanti bisa bekerja sama dengan Puskesmas untuk ikut mendampingi siswa yang perempuan itu saat datang bulan bagaimana harus menjaga kebersihan,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Kamis (.

Dia mengatakan ini merupakan upaya sekolah untuk menciptakan iklim aman dan nyaman. Termasuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. Diah menjelaskan pembentukan PIKR juga menjadi salah satu upaya mencegah dan menangani kekerasan.

Advertisement

Dia mengatakan ini merupakan upaya sekolah untuk menciptakan iklim aman dan nyaman. Termasuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. Diah menjelaskan pembentukan PIKR juga menjadi salah satu upaya mencegah dan menangani kekerasan.

“Karena masih ada yang belum memahami misal bersiul [cat calling] ke lawan jenis itu sudah merupakan pelecehan. Lalu mengatakan ke temannya dengan bahasa verbal yang negatif itu anak kadang tidak merasa dia sedang melakukan perundungan,” kata dia.

Menurut dia, kehadiran PIKR di sekolahnya sangat penting terlebih siswa hari ini memiliki tantangan yang berbeda. Dia mengatakan di tengah perkembangan teknologi informasi. siswa bisa berpotensi terpapar pengaruh negatif di sosial media.

Advertisement

Salah satu anggota PIKR Sekar Jagat SMPN 9 Solo, Muhammad Bintang Saktiawan, mengaku senang bisa menjadi bagian dari keanggotaan organisasi keremajaan di sekolahnya. “Tugas kami sebagai penyuluh dan edukasi ke siswa-siswa yang lain,” kata dia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo, Purwanti mengatakan pihaknya tidak hanya mengembangkan PIKR di sekolah, namun juga berbasis komunitas atau wilayah.

“Kita mendorong PIKR berbasis sekolah karena memang remaja menjadi sasaran strategis dalam pembangunan keluarga. Apalagi jumlah remaja itu mencapai 24% di Indonesia,” kata dia.

Advertisement

Purwanti menyebut PIKR di sekolah juga menjadi salah satu respons untuk menyikapi tiga masalah permasalahan remaja seperti napza, pernikahan usia anak,  dan HIV/AIDS. Dia berharap dengan kehadiran wadah bagi remaja itu bisa mengurai masalah-masalah tersebut.

“Jadi tugas utama mereka [anggota PIKR] di sekolah menjadi role model dan teman pendidik sebaya dalam tiga masalah remaja tadi supaya tidak terjadi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif