News
Rabu, 1 Februari 2017 - 20:30 WIB

Kata SBY, "Konon Jokowi Ingin Ketemu, Tapi Dilarang"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan pers soal dugaan penyadapan percakapan telepon dirinya dengan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

SBY menyebut nama Jokowi dalam jumpa persnya. Dia mengaku mendapatkan info bahwa Jokowi ingin ketemu dirinya, tapi dilarang 2-3 orang.

Solopos.com, JAKARTA — Konferensi pers Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak hanya merespons pernyataan tim Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal percakapan telepon dengan KH Ma’ruf Amin. Sebelum bicara soal percakapan itu, SBY sempat menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Advertisement

“Namun sebelum saya masuk ke situ, ada 2 hal. Pertama, teman-teman mengingatkan sebelumnya, ‘Pak SBY enggak usah bicara, lebih baik diam saja, daripada nanti digempur lagi. Jawaban saya, ‘diam saja juga digempur’. Karena itu, lebih baik saya beri penjelaskan semua,” kata SBY mengawali konferensi persnya di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Kedua, kata SBY, dia diberitahu bahwa wartawan ingin dirinya marah. “Ya enggak lah. Dulu saya bulan November saya dianggap marah, karena tidak ada angin hujan tiba-tiba Partai Demokrat dituduh menggerakkan aksi damai 411,” katanya.

SBY menyinggung lagi isu-isu seputar aksi 4 November 2016 lalu. Dia menyebutkan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya dan Demokrat, termasuk tudingan mendanai dan menunggangi aksi damai. “Bahkan katanya menyuruh membom Istana Merdeka, di mana saya 10 tahun tinggal di sana dulu.”

Advertisement

Sebagai manusia biasa, katanya, dirinya harus menyampaikan bahwa yang dituduhkan kepadanya tidak benar. Di sinilah SBY menyebut nama Jokowi. Dia mengaku ingin bertemu dengan Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi tentang isu-isu itu.

“Sayang sekali, saya belum pernah punya kesempatan untuk ketemu Pak Jokowi. Saya ingin bicara dengan beliau secara blak-blakan. Siapa yang memberitahu beliau, yang menuduh saya mendanai aksi 411. Saya mau melakukan klarifikasi secara baik dengan niat tujuan baik, supaya tidak menyimpan, prasangka, praduga, perasaan enak, dan tidak enak, atau saling curiga,” katanya.

“Beliau Presiden RI, presiden kita, saya juga pernah sebelum beliau,” sambungnya.

Advertisement

SBY mengaku ingin blak-blakan bertanya tentang apa yang didengar Jokowi. Dia mengklaim mendengar informasi bahwa Jokowi ingin bertemu dengannya, namun dilarang orang di sekelilingnya. Namun, dia tak menyebutkan identitasnya.

“Konon dari sumber saya, beliau ingin ketemu saya, tapi dilarang oleh 2-3 orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, ‘hebat benar ada orang yang bisa melarang beliau,” ujar SBY.

“Saya katakan, bagus kalau beliau ingin bertemu, saya supaya tidak ada kecurigaan.” Baca juga: SBY Akui Percakapan dengan Ma’ruf Amin, Bantah Terkait Fatwa MUI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif