News
Senin, 22 Oktober 2018 - 15:03 WIB

Kata Menristekdikti Peningkatan Jumlah Riset Indonesia Tertinggi di Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, PASURUAN — Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir menjelaskan peningkatan jumlah riset perguruan tinggi di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.

“Ketika saya awal menjadi menteri, riset perguruan tinggi hanya 5.200 per tahun. Oktober 2018 terjadi kejutan dengan jumlah riset mencapai 20.000,” kata Nasir saat memberikan orasi ilmiah di hadapan wisudawan Universitas Yudharta Pasuruan di Pasuruan, Minggu (21/10/2018) seperti dilansir Antara, Minggu.

Advertisement

Dengan jumlah riset 5.200 per tahun, posisi Indonesia di bawah Thailand (9.500) dan Singapura (19.000). Nasir mengaku melakukan berbagai upaya perbaikan, salah satunya mendorong dosen untuk melakukan penelitian.

“Pada Oktober 2018, riset Indonesia 20.000, Singapura 16.000, dan Thailand 12.000. Padahal selama 20 tahun jumlah riset Indonesia tidak pernah bisa mengalahkan Thailand,” jelas Menristekdikti.

Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, Nasir meminta pengajar di perguruan tinggi melakukan publikasi riset. Namun, publikasi tidak cukup karena juga harus diikuti inovasi.

Advertisement

“Kita hidup di era revolusi industri 4.0. Kita mengalami perubahan yang sangat drastis,” ujar dia. Revolusi industri 4.0 telah membawa lompatan teknologi yang lebih pesat dibandingkan sebelumnya.

“Lompatan teknologi itu kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dulu kalau mau naik kendaraan umum, kita harus menunggu di pinggir jalan. Saat ini, dengan Gojek, kita bisa mengirim pesan langsung kepada pengemudi dan dijemput di rumah,” tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Nasir sempat mengkritik perguruan tinggi yang terlalu berorientasi pada bidang akademik, bukan peningkatan kompetensi lulusan. “Kemampuan lulusan pendidikan tinggi kita masih jauh dari yang diperlukan dunia industri. Itu salah satu faktor daya saing kita masih rendah,” kata Nasir.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif