News
Senin, 14 Agustus 2017 - 12:35 WIB

Kasus Penyiraman Air Keras, Polisi Periksa Novel Baswedan di Singapura

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Video Novel Baswedan (Facebook)

Novel Baswedan dimintai keterangan oleh kepolisian.

Solopos.com, JAKARTA — Aparat kepolisian, Senin (14/8/2017), meminta keterangan dari penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan terkait kasus penyiraman air keras yang menimpanya. Pemeriksaan oleh polisi dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.

Advertisement

“Setelah surat dari Polri diterima KPK Jumat [11/8/2017] lalu, koordinasi kami lakukan dan direncanakan pemeriksaan akan dilakukan besok Senin [14/8/2017] di KBRI Singapura. Diperiksa di KBRI karena Novel adalah Warga Negara Indonesia dan KBRI adalah wilayah Indonesia,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Diberitakan, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai Salat Subuh di Masjid Al-Ihsan. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.

Dalam pemeriksaan hari ini, Novel akan ditemani tim dari KPK termasuk Ketua KPK Agus Rahardjo. “Tim KPK akan mendampingi Novel Baswedan terkait rencana pemeriksaan oleh tim penyidik Polri tersebut, selain didampingi tim, besok ada Ketua KPK yang juga akan ke Singapura,” tambah Febri.

Advertisement

Menurut Febri, meski pemeriksaan korban bukanlah syarat ditemukannya pelaku penyerangan, namun KPK berharap setelah pemeriksaan tersebut akan ada titik terang agar pelaku penyerang bisa diproses segera.

“Kemudian aktor intelektual juga bisa ditemukan, apalagi beberapa waktu sebelumnya Presiden telah menunjukkan perhatian yang kuat untuk pengungkapan kasus ini.

Hingga lebih dari 100 hari pelaku penyerangan Novel Baswedan belum ditemukan meski kepolisian sudah memeriksa banyak saksi, membuat sketsa terduga pelaku hingga menahan sejumlah orang yang kemudian dilepaskan lagi.

Advertisement

Sketsa pelaku yang ditunjukkan Kapolri seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (31/7/2017) menunjukkan pelaku adalah pria dengan ciri-ciri tingginya sekitar 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting dan badan cukup ramping.

Sementara itu, pada Kamis (17/8/2017), Novel direncanakan menjalani operasi besar pada mata kirinya.

“Dari pekan lalu intensif pengecekan dokter untuk persiapan operasi sehingga hari Senin dinilai paling tepat karena setelah operasi tidak memungkinkan lagi mengingat harus ada pemulihan lama, begitu menurut dokter,” kata abang Novel, Taufik Baswedan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif