SOLOPOS.COM - Harbour mobile crane (HMC) milik Pelindo II disegel penyidik Bareskrim Polri, Jumat (28/8/2015) siang. (Ahmad Mabrori/JIBI/Bisnis)
Kasus Pelindo II soal pengadaan mobile crane masih disidik Bareskrim Polri.
Solopos.com, JAKARTA — Bareskrim Polri telah menguji secara fisik sejumlah mobile crane di PT Pelindo II yang diduga terindikasi korupsi pada pekan lalu.
“Hasilnya mengejutkan,” kata Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Kombes Pol. Agung Setya di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Walaupun demikian, Agung tak mengungkapkan lebih jauh mengenai maksudnya tersebut. Dia berjanji hasil tersebut akan diinformasikan setelah ada keterangan dari saksi ahli.
Dari 10 unit mobile crane, sambung Agung, baru dua unit yang sudah diuji coba. Agung mengatakan pihaknya akan melanjutkan uji crane kembali pada pekan depan.
Terpisah, kuasa hukum Pelindo II Fredrich Yunadi memastikan seluruh mobile crane yang dipermasalahkan polisi itu beroperasi. Kedua crena itu diuji gerak hingga 180 derajat dan 360 derajat. “Lalu dites lagi yang kapasitasnya 20 ton, disuruh angkat 30 ton, itu bisa juga kok,” katanya.
Dalam kasus ini, Bareskrim Polri telah menetapkan Direktur Teknik Pelindo II Ferialdy Noerlan sebagai tersangka. Selain itu, Bareskrim juga sudah tiga kali meminta keterangan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino.