News
Sabtu, 12 September 2015 - 15:37 WIB

KASUS PELINDO II : Penyebab Mahalnya Biaya Logistik: Perilaku!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di Tanjung Priok (JIBI/Bisnis/Dok)

Kasus Pelindo II mengemukan di tengah keluhan tingginya biaya logistik di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Tingginya biaya logistik di Indonesia dinilai menjadi pangkal masalah di Pelindo II. Menurut, Sabirin Saiman, mantan Ketua Administrasi Pelabuhan (Adpel) dan Perum Pelabuhan, hal itu merembet hingga menyentuh PT Pelindo II.

Advertisement

“Saya ingin mencoba menelurusi pangkal persoalan. Ini pertama high cost, biaya logistik tinggi, ini berpangkal dari sana. Lalu diambil ujungnya, yakni dwelling time, bagian kecil dari pelabuhan,” ujar
Sabirin dalam diskusi bertajuk Pelindo Dibongkar Siapa Disasar di wilayah Cikini, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Selain itu, Sabirin menyatakan ada salah penafsiran terhadap istilah dwelling time yang selama ini digunakan. Menurut Sabirin, istilah dwelling time adalah proses yang dimulai ketika kapal tiba di pelabuhan, kemudian menjalani proses dokumen, bongkar muat, hingga keluar dari pelabuhan.

Sabirin menambahkan, pelabuhan termasuk dalam rantai sistem logistik secara nasional maupun global. Hal ini yang membuat biaya logistik mahal.

Advertisement

“Ini lebih ke masalah teknis operasional, masalah perilaku, itu perilaku importir, dokumen belum tiba, itu belum bisa clearance, masalah perilaku petugas yang terlibat, apa mungkin pelayanan dari terminal,” jelasnya.

Sistem manajemen pelabuhan menurut Sabirin perlu dibenahi. Sarana dan insfrastruktur sudah jauh memadai dari tahun 1980-an lalu. “Kondisi pelabuhan sekarang, fasilitasnya [termasuk] kelengkapan dermaga dan SDM sudah lebih
baik dari dulu. Infrastruktur lebih baik, namun masalah manajemen pelabuhan terulang sejak dulu,” tambah Sabirin.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif