News
Jumat, 22 Januari 2016 - 18:02 WIB

KASUS NARKOBA : Polisi Baku Tembak di Jakarta Pusat, Diduga Gembong Asal Matraman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota kepolisian melakukan penyisiran saat operasi gabungan di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta, Kamis (21/1/2016). Polri dan TNI menggelar operasi gabungan di kawasan Berlan pascaperistiwa pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota polisi beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Kasus narkoba yang menyebabkan tewasnya polisi di Matraman, terus diusut. Sore ini, polisi terlibat baku tembak di Jakarta Pusat memburu gembong narkoba Matraman.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaku pembacokan aparat Polsek Senen, Bripka Taufik Hidayat, dalam penyergapan di Berlan, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2016) malam, tewas tertembak setelah sempat melakukan perlawanan. Terakhir, kini terjadi penggerebekan di sebuah rumah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, dan diduga kuat menewaskan tersangka.

Advertisement

Kini, aparat masih menyisir lokasi tersebut untuk memastikan tersangka telah tewas dan barang bukti apa saja di dalam rumah. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Muhammad Iqbal, menyebut diduga kuat satu pelaku tewas. Sementara itu, satu orang juga telah ditangkap.

“Saat ini, kami melakukan penyisiran dalam rumah terduga pelaku pengeroyokan, mungkin terkait narkoba. Ini ditembak juga karena tersangka melakukan perlawanan, kita memastikan ada senjata atau tidak,” kata Iqbal di lokasi kejadian, Jumat (22/1/2016) sore, kepada reporter Metro TV.

Menurutnya, penggerebekan terakhir ini terkait dengan kasus pengeroyokan polisi di Matraman, Jakarta Timur. Tampak dari tayangan live di Lokasi kejadian, polisi masih menunggu asap gas air mata hilang dari lokasi sebelum belum masuk ke dalam. “Iya ada hubungannya, kalau
ini pengembangan. Dia mengancam nyawa kami, petugas, bahkan dengan beberapa tembakan, bahkan ada hampir satu jam. Sangat diduga dia tewas,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, semalam, pria bernama Priyooza Wibawa alias Ade Badak, 38, itu ditembak setelah melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Awalnya, polisi mengendus keberadaan Ade di Jl. Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2016) malam. Namun Ade mencium dirinya diikuti oleh aparat.

“Jadi di Jl. Sutoyo, dekat tenda biru itu, pelaku tahu sedang dibuntuti polisu, kemudian dikejar. Diberi tembakan peringatan, dia berbalik, melawan anggota,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Krishna Murti, Jumat (22/1/2016), seperti ditayangkan sejumlah stasiun TV nasional.

“Pelaku tetep menyerang petugas walau sudah diberi tembakan peringatan, sehingga oleh petugas Polres Jakarta Timur diberikan tembakan 3 kali di bagian dada pelaku,” lanjutnya.

Advertisement

Ada merupakan warga Jatimakmur, Bekasi, dan diduga menjadi otak pengeroyokan dalam penggerebekan di rumah Yolanda alias Mami Yola. Setelah tewas, jasadnya dibawa ke kamar jenazah RS Polri.

“Jenazah di bawa ke RS Polri Sukamto di bawa oleh petugas Polres Jakarta timur dengan menggunakan kendaraan AVP warna hitam,” terang Krishna dikutip Solopos.com dari Detik. “Ade Badak ini pelaku utama yang membacok Kanit Narkoba dan membacok Alm Taufik Hidayat,” tutup Krishna.

Krishna Murti juga menegaskan masih terus memburu para pelaku lainnya dan orang-orang yang terkait geng narkoba pengeroyok polisi itu. Seluruh identitas orang-orang tersebut juga telah dikantongi polisi.

“Negara tidak boleh kalah, masih banyak pelaku lain yang kami kejar, identitasnya juga sudah kami ketahui semua, dan kami akan kejar sampai lubang semut manapun,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif