Kasus narkoba membuat Gatot Brajamusti bingung dan ingin mati.
Solopos.com, JAKARTA – Aa Gatot Brajamusti menyesali perbuatannya dan lebih memilih untuk mati dari pada menghadapi kasusnya. Hal tersebut karena Aa Gatot tersandung tiga kasus sekaligus, narkoba, pidana satwa dilindungi, dan penyinpanan senjata api ilegal.
“Bingung saya, kalau begini, mati saja lah saya,” sesal Aa Gatot di kediamannya di Jalan Niaga Hijau X No. 6, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).
Baca Juga:
Aa Gatot terduduk diam seraya melihat polisi kembali menggeledah rumahnya. Sambil menghisap sebatang rokok, Aa Gatot hanya bisa pasrah dengan konsekuensi yang harus diterimanya.
“Kenapa ya Allah, bisa begini,” imbuh Aa Gatot.
Sekedar diketahui, Aa Gatot Brajamusti tiba di rumahnya dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sekira pukul 16.00 WIB. Dalam keadaan tangan terborgol, Aa Gatot didampingi oleh kepolisian NTB dan Polres Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Aa Gatot dan istrinya Dewi Aminah ditangkap pada 28 Agustus 2016 sekira pukul 23.00 WIB. Dari penangkapan itu, polisi mengamankan delapan orang di kamar hotel. Enam orang diketahui positif mengonsumsi narkoba, salah satunya adalah Reza Artamevia.