News
Kamis, 11 Juni 2015 - 07:30 WIB

KASUS JOKI SBMPTN : Panlok 44 Solo Minta Konfirmasi ke PTN Asal Pelaku

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Kasus Joki SBMPTN terkuak saat tes Selasa (9/6/2014) di UNS.

Solopos.com, SOLO-Panitia Lokal (Panlok) 44 (Universitas Sebelas Maret) Solo meminta konfirmasi kepada perguruan tinggi negeri di Jogja yang diakui M, pelaku praktik perjokian dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 sebagai kampusnya, Selasa (9/6/2015). Sayangnya, Panlok 44 Solo belum mendapatkan data pasti.

Advertisement

“Hari ini kami melayangkan pemberitahuan tentang tertangkapnya pelaku praktik perjokian tersebut ke perguruan tinggi negeri yang diakui pelaku sebagai kampusnya. Tapi kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut,” ungkap Ketua Panlok 44 Solo, Sutarno ketika dihubungi melalui ponselnya, Rabu (10/6/2015).

Sehingga untuk memastikan kebenaran pengakuan pelaku tersebut, Sutarno mengatakan pihaknya memilih menunggu. Sementara proses hukum bagi kedua pelaku praktik perjokian, lanjutnya, diserahkan kepada pihak berwajib. Selasa lalu, menurut Sutarno, pihaknya sudah membuat berita acara terungkapnya aksi kedua pelaku itu. Dia memastikan pelaku dicoret dari daftar peserta SBMPTN 2015.

“Kalau sudah [terungkap] seperti itu ya sudah pasti tidak lolos,” tegasnya.

Advertisement

Menyikapi terungkapnya kasus perjokian tersebut, Sutarno mengatakan, ke depannya akan menekankan para pengawas ruang ujian agar jeli dan cermat, baik di dalam maupun di luar ruang.

“Lebih kami tekankan agar pengawas jeli, terutama terhadap peserta dengan kondisi yang tidak tenang, biasanya menunjukkan ada apa-apanya,” imbuhnya. Menurutnya kasus tersebut bisa dimungkinkan terjadi dan melibatkan pihak luar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif