News
Selasa, 12 November 2019 - 12:25 WIB

Kasus Guru Ajak Murid Threesome: Polisi Temukan Tisu Magic & Kondom

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ni Made Sri Novi Darmaningsih, 29, guru yang mengajak muridnya threesome (depan bermasker) dan pacarnya, Anak Agung Putu Wartayasa (belakang bermasker). (Humas Polres Buleleng)

Solopos.com, SOLO — Aparat Polda Bali mengungkap fakta baru terkait kasus Ni Made Sri Novi Darmaningsih, 29, guru yang mengajak muridnya threesome di Buleleng Bali. Melalui olah TKP yang dilakukan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali, ditemukan tisu magic dan kondom.

Namun, Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu I Gede Sumarjaya menegaskan tisu magic dan kondom itu tak terkait dengan kasus pelecehan seksual yang menjerat Novi dan pacarnya.

Advertisement

"Di TKP ditemukan kondom dan tisu magic power, tapi tidak disita karena tidak terkait. Yang disita tisu yang ada di kamar mandi untuk dilakukan pemeriksaan labfor," kata I Gede Sumarjaya kepada Detik.com, Senin (11/11/2019).

Sumarjaya mengatakan kondom dan tisu magic tidak disita karena belum digunakan. Olah TKP ini dilakukan untuk mencari alat bukti penguat. "Kondom dan tisu magic power masih utuh. Dilakukan pemeriksaan sebagai pendukung lain pembuktian, apakah ada tiga sperma di TKP," jelasnya.

Dia menambahkan tim belum bisa memaparkan hasil olah TKP. Pihaknya masih menunggu hasil dari tim labfor. "Masih diperiksa, tadi olah TKP dilakukan labfor Polda Bali. Hasilnya masih belum," terang Sumarjaya.

Advertisement

Diwartakan sebelumnya, kasus pelecehan seksual yang berujung threesome itu terjadi Sabtu (26/10/2019) pukul 14.30 Wita di indekos Jl. Sahadewa Singaraja. Mulanya, Novi mengajak salah satu muridnya untuk berkenalan dengan pacarnya, Anak Agung Putu Wartayasa, 36.

Setibanya di indekos, korban malah dipaksa untuk melihat Novi dan Putu berhubungan intim. Putu kemudian mulai meraba tubuh korban hingga akhirnya terjadi persetubuhan.

Kabar itu pun sempat membuat heboh di sekolah korban. Hingga akhirnya orang tua korban mendengar dan melaporkan guru bahasa Bali tersebut ke polisi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif