News
Selasa, 18 November 2014 - 14:27 WIB

KASUS GUBERNUR RIAU : Romahurmuziy akan Diperiksa KPK Soal Kasus Hutan Riau

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muhammad Romahurmuziy (Romahurmuziy.com)

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Romy, terkait kasus alih fungsi hutan Riau. Baca: Zulkifli Hasan Kembali Diperiksa KPK Terkait Annas Maamun.

Hasil pantauan agenda pemeriksaan di KPK menyatakan Romahurmuziy dipanggil pada Selasa (18/11/2014) ini terkait kasus revisi alih fungsi hutan di Riau oleh Kementerian Kehutanan yang berkaitan dengan tersangka pemberi suap bernama Gulat Manurung (GM).

Advertisement

“Yang bersangkutan bakal diperiksa sebagai saksi untuk tersangka GM,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Seperti diketahui, Romahurmuziy merupakan mantan Ketua Komisi IV DPR RI yang mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, pangan, serta kelautan dan perikanan.

Selain memeriksa politisi partai berlambang Kabah itu, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan Gubernur Riau (nonaktif) Annas Maamun sebagai saksi dan juga pengusaha tersangka pemberi suap, Gulat Manurung.

Advertisement

Sebelumnya, Annas telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bersama dengan pengusaha perkebunan sawit, Gulat Manurung, setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Perumahan Elite Citra Grand Cibubur, Kamis (25/9/2014) lalu, bersama dengan tujuh orang lainnya.

Dalam OTT tersebut, Annas diduga telah menerima suap terkait alih fungsi lahan Kepala Sawit yang berada di Hutan Tanaman Industri (HTI) supaya dikeluarkan izin Area Peruntukan Lain (APL) di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Kemudian, KPK menyita uang sebesar 156.000 dolar Singapura dari hasil OTT KPK dan uang sebesar Rp500 juta yang diduga akan diberikan Gulat kepada Annas juga turut disita. Selain itu, KPK juga mengamankan uang US$30.000 dalam operasi yang sama. Pengakuan Annas, uang tersebut adalah miliknya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif