News
Sabtu, 12 Agustus 2023 - 17:48 WIB

Kasus Bayi Tertukar, RS Sentosa Bogor Upayakan Tes DNA tapi Masih Ditolak

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah, 37, yang bayinya tertukar di Mapolres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Solopos.com, BOGOR — Rumah Sakit Sentosa mengupayakan tes DNA kepada bayi yang diduga anak Siti Mauliah, 37, asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang kini diasuh keluarga lainnya.

Yang menjadi permasalahan, keluarga yang mengasuh bayi yang diduga anak Siti Mauliah itu belum bersedia tes DNA.

Advertisement

Sementara Siti Mauliah dan bayi yang diasuhnya sejak lahir sudah dites DNA dan hasilnya berbeda.

Artinya, bayi berumur satu tahun itu bukan anak kandung Siti Mauliah.

Juru Bicara RS Sentosa Gregorius B. Djako di Bogor, Sabtu, menjelaskan pihak rumah sakit telah bersurat kepada pasien B, yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah, untuk dilakukan tes DNA.

Advertisement

“Surat sudah berulang kali kami kirimkan melalui kuasa hukum pasien B, pertama Minggu lalu, dan kedua hari ini via pdf,” ungkap pria yang akrab Greg, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia mengatakan, pihak rumah sakit terus melakukan komunikasi dengan pasien B, agar menemukan titik terang pada kasus ini.

Karena, Siti Mauliah sudah melakukan tes DNA dan hasilnya berbeda dengan dengan anak yang diasuhnya selama satu tahun terakhir.

Advertisement

Menurut dia, setelah kejadian sejak satu tahun lalu dirinya dengan pihak manajemen rumah sakit terus berupaya agar pasien B mau mengikuti tes DNA.

“Kami juga memberikan pilihan agar dilakukan tes DNA di lembaga lain sesuai pilihan pasien B,” ujarnya.

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menyebutkan, awal mula Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022.

Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang ia lahirkan.

Namun, kata Rusdy, saat Siti menyusui di hari kedua setelah melahirkan, kliennya merasa ada beberapa perbedaan dengan bayi yang dilahirkan, terlebih pada bagian rambut yang nampak lebih lebat.

Kemudian, ketika hendak pulang dari RS, suster yang melayani sempat menanyakan kepada Siti mengenai gelang penanda yang dikenakan oleh bayi.

Tapi, saat itu disebutkan oleh suster tersebut bahwa hanya gelang yang tertukar.

“Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya tertukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini,” terang Rusdy.

Ia menjelaskan, sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS beserta direkturnya.

Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk memeriksa DNA di Jakarta.

“Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti),” ujar.

Lalu, Rusdy sebagai kuasa hukum, mencoba meminta pertanggungjawaban kepada pihak RS untuk mencari anak Siti yang sesungguhnya.

“Terduga dari RS tertukar kepada gelang ada di pasien B, tapi pasien B tidak ingin melakukan tes DNA akhirnya kami sebagai kuasa mengambil langkah hukum membuat aduan ke unit PPA Polres Bogor,” tuturnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro di Cibinong, Bogor, Jumat (11/8/2023), menjelaskan, setelah mendengar keterangan dari Siti Mauliah dan kuasa hukumnya, penyidik Polres Bogor akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga berada dalam lingkaran kasus ini.

“Kami akan klarifikasi. Mulai pihak rumah sakit dan pihak yang bayinya tertukar. Ini akan terus berkembang. Kita akan lihat faktanya seperti apa,” kata lelaki yang akrab disapa Giro itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif