News
Sabtu, 7 Februari 2015 - 21:45 WIB

Karikatur Solopos "Berkabung" Raih Adinegoro 2014

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karikatur Solopos berjudul Berkabung karya Mugi Suryana raih Adinegoro 2014 (JIBI/Solopos)

Karikaturis HU Solopos Mugi Suryana meraih Anugerah Adinegoro 2014. Lewat karya berjudul Berkabung, Mugi Suryana menyisihkan 35 karya Karikatur lain yang dilombakan.

Solopos.com, BATAM — Karikatur karya Mugi Suryana berjudul Berkabung yang diterbitkan di Harian Umum Solopos pada 3 Oktober 2014 meraih penghargaan jurnalistik Anugerah Adinegoro 2014, melalui sidang dewan juri di Jakarta, Januari lalu.

Advertisement

Mugi Suryana (dua dari kiri) dalam diskusi Adinegoro 2014, Sabtu (7/2/2015) di Batam. (Istimewa)

Koordinator Lomba Adinegoro, Maria D Andriana dalam rilisnya, Jumat (16/1/2015) menyebutkan penghargaan pemenang lomba Adinegoro diserahkan kepada pemanang Senin (9/2/2015) di Batam bertepatan denan Hari Pers Nasional (HPN).

Advertisement

Koordinator Lomba Adinegoro, Maria D Andriana dalam rilisnya, Jumat (16/1/2015) menyebutkan penghargaan pemenang lomba Adinegoro diserahkan kepada pemanang Senin (9/2/2015) di Batam bertepatan denan Hari Pers Nasional (HPN).

Mariana menyebutkan Berkabung terdiri atas tiga elemen yaitu sesosok pria terluka dengan membawa senjata ketapel berdiri dalam sikap hormat, bendera setengah tiang serta gedung DPR tanpa disertai dengan teks, laiknya karikatur editorial.

Para juri yaitu akademisi dan mantan wartawan, Sumbo Tinarbuko, filsuf dan akademisi Karlina Supelli dan pematung Dolorosa Sinaga memberikan argumen dan penjelasan menyangkut karya pemenang ini yang menyisihkan 35 karya karikatur lain.

Advertisement

Di Indonesia komunikasi sekarang lebih mengarah pada miss communication, pesan disampaikan satu arah dengan framing ketat, sementara karya ini menyampaikan pesan dengan kecerdasan berekspresi  melalui gambar tanpa teks.

“Karikaturis mulai berani melakukan pendekatan visual tanpa harus  nyinyir dengan bahasa verbal,” kata Sumbo.

Karlina Supelli mengatakan karikatur ini sangat kaya meskipun yang disajikan tanpa kata-kata, bisa mendorong pembaca untuk mengembangkan imajinasi dan menyampaikan ekspresi, sesuatu yang lenyap dari  orang Indonesia saat ini.

Advertisement

“Rakyat digambarkan bersedih  dan bingung  punya harapan atau tidak, semua diarahpan pada simbol wakil rakyat,” katanya.

Dolorosa Sinaga  melihat pesan dari karikatur ini sangat kuat, menggambarkan keprihatinan seorang anak bangsa terhadap demokrasi di Indonesia yang digambarkan dengan sikap

 

Advertisement

hormat dan penuh harap anak bangsa kepada bendera setengah tiang, sementara di latar belakang ada gedung DPR.

Sidang juri cukup alot untuk memenangkan karya ini dibanding dengan satu karya lain berjudul Koalisi VS Kuali Isi karya Jitet Kustana yang dimuat di Harian Kompas.

Pemenang Anugerah Adinegoro kategori Karikatur ini  menerima piagam penghargaan tropi Adinegoro dan uang tunai sebesar Rp50 juta, yang akan disampaikan pada acara puncak Hari Pers Nasional 2015 di Batam.

Karya yang dinilai adalah karikatur yang sudah disiarkan di media massa di Indonesia sepanjang tahun 2014 dan disertakan dalam penilaian Anugerah Adinegoro yang diselenggarakan berkaitan dengan Hari Pers Nasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif