News
Senin, 13 April 2020 - 23:25 WIB

Karantina Ketat Cegah Corona, Diplomat Ramai-Ramai Tinggalkan Korut

Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Korea Utara Kim Jong Un. (Reuters)

Solopos.com, PYONGYANG - Korut memberlakukan karantina ketat dan menutup seluruh perbatasan meski belum melaporkan adanya kasus Covid-19 virus corona. Imbasnya, sejumlah kantor kedutaan di Korea Utara tutup dan para diplomat meninggalkan Pyongyang untuk kembali ke negara masing-masing.

Cuek Pandemi Corona, Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik

Advertisement

Para diplomat di Korea Utara merasa terkurung akibat karantina yang diterapkan pemerintah. Dilansir Channel News Asia, Senin (9/3/2020), Duta Besar Rusia Alexander Matsegora menggambarkan kondisi itu sebagai penghancuran moral.

Pembatasan itu akhirnya berkurang minggu lalu setelah lebih dari sebulan, ketika lebih dari 200 orang asing yang diizinkan meninggalkan markas mereka.

Advertisement

Pembatasan itu akhirnya berkurang minggu lalu setelah lebih dari sebulan, ketika lebih dari 200 orang asing yang diizinkan meninggalkan markas mereka.

Duta Besar Swedia Joachim Bergstrom mengunggah swafoto di Twitter, dari pusat kota dengan tulisan: "Saya tidak pernah lebih bahagia berdiri di tanah Kim Il Sung."

Korea Utara Tembak Mati Pengidap Virus Corona?

Advertisement

Kasus Corona di Korut

"Sedih mengucapkan perpisahan pagi ini kepada rekan-rekan dari Kedutaan Besar Jerman dan Kantor Prancis #NorthKorea yang ditutup sementara," tulis Colin Crooks, duta besar Inggris untuk Pyongyang, menambahkan bahwa kedutaannya akan tetap dibuka.

Situs web bandara Vladivostok menunjukkan penerbangan Air Koryo JS 271 telah tiba dari Pyongyang pukul 10.49 pagi waktu setempat.

Mudik Saat Wabah Corona, Para Perantau asal Jepara Minta Cerai

Advertisement

Belum diketahui berapa banyak diplomat berada dalam penerbangan tersebut, tetapi laporan sebelumnya mengatakan sekitar 60 orang akan dievakuasi.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bulan lalu memperingatkan akan adanya konsekuensi serius jika virus itu mencapai negaranya. Negara tersebut telah melarang turis dan menangguhkan kereta api serta penerbangan internasional.

Pyongyang, yang dikenai berbagai sanksi internasional atas program rudal nuklir dan balistiknya, memiliki infrastruktur medis yang lemah dan pengamat mengatakan pencegahan adalah satu-satunya pilihan.

Advertisement

Bertambah! Pasien Positif Corona Salatiga Jadi 3 Orang

Jumlah kasus virus corona telah meningkat di seluruh dunia menjadi lebih dari 100.000 di 100 negara dan wilayah dengan sekitar 3.800 meninggal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif