News
Sabtu, 1 September 2012 - 06:59 WIB

Kapolri Tinjau Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Julian Aldrin Pasha (Dokumentasi)

Advertisement

SOLO-Kapolri Jenderal Timur Pradopo direncanakan Sabtu (1/9/2012) ini meninjau lokasi baku tembak yang terjadi di Jalan Veteran, Tipes, Solo.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden memerintahkan Kapolri untuk meninjau Solo, sesudahnya, Kapolri diminta segera melapor ke Istana.

“Presiden memerintahkan kepada Kapolri agar pagi-pagi sekali ke TKP, lalu melaporkan hasilnya kepada Presiden,” kata Jubir Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Jumat (31/8) malam.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian bakui tembak Tipes, Serengan, satu dari dua terduga teroris bernama Farhan. Dia tewas terkena berondongan peluru tim Densus. Satu terduga teroris lainnya berinisial N. Sedangkan anggota Densus yang meninggal dunia adalah Bripda Suherman. Dia mengalami luka tembak di bagian perut.

Baku tembak terjadi setelah tim Densus yang sudah sejak siang mengintai kawasan Tipes, membuntuti dua terduga teroris yang tengah mengendarai sepeda motor dari arah timur di ruas jalan selatan Lottemart atau ke awah Jl Veteran.

Merasa dikepung, terduga teroris melawan dengan mengeluarkan tembakan. Tim Densus pun langsung memberondongnya. Akibat berondongan tersebut, jenazah terduga teroris tersungkur bersimbah darah.Menurut informasi,
  seluruh korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Brayat Minulya Solo dan kemudian dibawa ke rumah sakit di Jogja. Selain dua tewas, satu terduga teroris lainnya dikabarkan ditangkap hidup-hidup di daerah Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Belum diketahui pasti identitas terduga teroris tersebut.
Seusai baku tembak terdapat motor dan helm tergeletak di jalan. Darah segar pun berceceran di jalanan menuju ke daerah Cemani, Sukoharjo tersebut.
Sebelum penyergapan, warung Mbak Anik yang berada di sekitar lokasi diminta tutup oleh aparat. Salah seorang saksi mata, Tono yang saat itu berada di warung makan mengaku mendengar suara tembakan lebih delapan kali. ”Orang di sekitar lokasi tiarap semua, takut bercampur panik,” ujarnya.

Advertisement

Di RS Brayat Minulya, Solo, polisi memperketat penjagaan di setiap sudut rumah sakit. Warga yang tidak berkepentingan pun tidak diizinkan masuk.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in terlihat memasuki kompleks rumah sakit. Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, korban penembakan memang dilarikan ke RS Brayat Minulya.
Sekitar pukul 00.08 WIB, Sabtu (1/9), satu unit mobil ambulans keluar dari RS itu dengan penjagaan ketat oleh polisi. Ambulans dikawal dua unit mobil polisi bertuliskan ”Propam Polresta Solo” dan ”Dokkpol”. Saat ambulans keluar, lampu di depan IGD dan pintu masuk RS dimatikan.
Petugas rumah sakit yang sempat keluar melihat ambulans langsung diminta masuk ke kompleks rumah sakit. Petugas Satpam di depan pintu masuk RS, Agung, menolak berkomentar ketika dimintai keterangan. Sementara dokter IGD juga langsung buru-buru masuk ke ruang IGD saat hendak ditanya wartawan. 

Informasi yang berkembang, korban yang dibawa ke RS Brayat Minulya adalah korban dari pihak Densus 88, Bripda Suherman. M Khamdi/Triyono/JIBI/SOLOPOS

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif