News
Jumat, 18 Agustus 2023 - 20:22 WIB

Kapan Musim Kemarau 2023 Berakhir? Ini Penjelasan BMKG

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan di musim kemarau. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut puncak musim kemarau dan kekeringan di Indonesia akan terjadi pada pekan terakhir Agustus 2023 yang dipicu fenomena El Nino dan diprediksi berakhir pada September 2023.

“Dasarnya kan dari penghitungan suhu muka air laut lalu dihitung dalam indeks atau anomali. Di Indonesia ini relatif paling lemah, kalau di negara lain levelnya bisa lebih tinggi,” kata Dwikorita, Selasa (8/8/2023), dilansir Antara.

Advertisement

Kondisi pada saat puncak kemarau tahun ini, disebutnya, akan seperti kekeringan pada 2019, tetapi tidak akan separah 2015 ketika diperburuk dengan luasnya area kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Memang kalau kita lihat di lapangan sungai-sungai sudah mulai mengering ya. Tetapi kalau dilihat secara global intensitas atau level El Nino di Indonesia ini relatif rendah… Kita diuntungkan karena masih punya laut,” kata Dwikorita.

“Ini adalah fenomena global yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti India, Thailand, dan Vietnam. Karena kita levelnya paling rendah sehingga dampaknya tidak akan separah di negara lain,” ujarnya.

Advertisement

Sebelumnya, Dwikorita juga mengatakan Indonesia saat ini dihadapkan dua fenomena iklim secara bersamaan yakni El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif, yang menimbulkan potensi kemarau hingga kekeringan seperti pada 2019.

BMKG memprediksi puncak musim kemarau 2023 di Indonesia terjadi pada Juli-September dengan cakupan 582 zona musim (zom) atau 83 persen dari total 699 zom Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif