News
Minggu, 6 Maret 2016 - 21:00 WIB

KAPAL TENGGELAM : Jenazah Kelima Teridentifikasi, Nakhoda KMP Rafelia II Masih Misterius

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Timsar melakukan pencarian korban Kapal KMP Rafelia 2 yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Budi Candra Setya)

Kapal tenggelam KMP Rafelia II masih menyisakan pertanyaan di mana sang nakhoda berada.

Solopos.com, JAKARTA — Jenazah kelima yang ditemukan siang ini di Selat Bali bukanlah sang nakhoda KMP Rafelia II. Mayat tersebut teridentifikasi atas nama Gusti Made Suwana, 57, warga Banjar Buruan, Tampaksiring, Gianyar Bali. Keberadaan nakhoda menjadi misteri.

Advertisement

Dari olah rekonsiliasi yang dilakukan tim DVI Polda Jatim, jenazah ke-5 yang diberi nomor B05 dinyatakan bukan nakhoda KMP Refalia II. Data tersebut tidak terbantahkan lantaran didukung properti yang melekat di badan korban, yaitu gigi palsu.

“Sesuai AM dan PM serta ciri khas yang melekat dan sesuai keterangan keluarga adalah gigi palsu ini bukan nakhoda. Maka B05 adalah I Gusti Made Suana warga Gianyar,” jelas Ketua tim DVI KMP Refalia II, dr. Kompol Bambang Widiatmoko, di areal pos pengaduan korban KMP Rafelia II ASDP Ketapang, Minggu (6/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Advertisement

“Sesuai AM dan PM serta ciri khas yang melekat dan sesuai keterangan keluarga adalah gigi palsu ini bukan nakhoda. Maka B05 adalah I Gusti Made Suana warga Gianyar,” jelas Ketua tim DVI KMP Refalia II, dr. Kompol Bambang Widiatmoko, di areal pos pengaduan korban KMP Rafelia II ASDP Ketapang, Minggu (6/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Jenazah langsung diserahkan oleh pihak tim DVI kepada Polres Banyuwangi dan langsung diteruskan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Langsung kita serahkan ke Polres dan langsung diteruskan pada pihak keluarga,” imbuhnya.

I Gusti Made Suana adalah suami Endang, warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Wanita ini sempat kebingungan mencari keberadaan suaminya di pesisir Ketapang, Banyuwangi, dan menduga jika suaminya menjadi salah satu korban kapal nahas yang tenggelam di perairan Selat Bali tersebut.

Advertisement

“Kita akan tetap cari dan tidak ada batas waktu. Bisa jadi nakhoda sudah diselamatkan kapal lain atau mungkin hilang dan turut tenggelam di Selat Bali,” ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, Minggu (6/3/2016).

Namun dugaan keberadaan nakhoda di atas kapal dikuatkan dengan beberapa saksi mata dan GPS keberadaan HP milik nakhoda, Bambang S Adi yang berada di Selat Bali, di lokasi tenggelamnya KMP Rafelia II. “Keberadaan di Selat Bali. Saksi mata dari ABK yang kami periksa mengaku nakhoda berada di anjungan bersama mualim I,” ujarnya.

Sementara, Managemen PT Darma Bahari Utama, pemilik KMP Rafelia II, mengatakan saat kapal oleng, nakhoda sempat menghubungi operator penyeberangan. Nakhoda pada saat itu meminta izin untuk landing darurat di pantai terdekat. “Saat itu pukul 12.50, nakhoda sempat menghubungi otoritas pelabuhan. Itu menjadi acuan kita jika nakhoda berada di kapal pada saat kejadian,” ujar Slamet.

Advertisement

GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Yusuf Hadi mengatakan, hasil rapat koordinasi Minggu sore memutuskan operasi tim gabungan dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Rafelia II resmi ditutup pukul 15.30 WIB. Namun, tim SAR akan tetap menjalankan operasi Siaga SAR selama sepekan ke depan dengan angota tim yang dirampingkan.

“Operasi Siaga SAR akan tetap dilakukan, dengan tim lebih kecil sekitar 20-30 orang saja. Operasi siaga akan dilakukan selama 7 hari ke depan,” kata Yusuf dalam siaran pers, Minggu sore.

Meski operasi tim Siaga SAR lebih ramping, dia menegaskan ASDP tetap berkomitmen untuk tetap berkoordinasi dan memfasilitasi upaya penyisiran, pencarian, dan penyelamatan korban KMP Rafelia II, hingga tuntas. “Tim Siaga SAR telah komit operasi pencarian akan berlangsung 7 hari, melakukan penyisiran baik lewat udara serta penyelaman di laut dari lokasi tenggelamnya kapal, hingga radius tertentu ke wilayah yang berpotensi,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif