News
Selasa, 18 November 2014 - 17:30 WIB

KANTOR DMC DIRUSAK : Beredar Foto Bentrok DMC dan PSHT

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Bentrok antara dua kelompok massa yang berujung perusakan di berbagai tempat di Solo, termasuk Kantor DPP Barisan Muda Indonesia (BMI) di Jl. Popda II, Nusukan, Banjarsari, sejak Senin (17/11/2014) siang hingga Selasa (18/11/2014) dini hari, diduga terkait dengan kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Dari aksi anarkis tersebut, hingga Senin tengah malam, ada enam korba luka, yakni Jueky Andi Saputra, Yakobus Rinto Dardia, Viktor Krasetyo Widi, Yosi Dika Aianda, Alvon dan Rudin. Semua korban luka tersebut mengalami bacok dan dirawat di RS Brayat Minulya. (Baca Juga: Diawali Sidang Pembunuhan Mahasiswa Unisri, Inilah Kronologi Bentrok Solo)

Advertisement

Bentrok masa yang dulu dikenal Dewan Muda Complex (DMC) ini juga ramai diperbincangkan di media sosial. Berbagai foto bermunculan di jejaring sosial Twitter dan Path.

Beberapa foto tampak sama dan hanya dikompilasi. Sedangkan. beberapa lagi dibagikan ulang oleh sejumlah akun. Foto korban yang bersimbah darah juga banyak bermunculan di Twitter. Sayangnya tak dapat diverifikasi foto-foto tersebut merupakan korban bentrok yang terjadi Senin malam atau bukan. (Baca Juga: Polisi Tangkap 4 Pesilat Setia Hati Teratai)

Ada pula foto-foto yang didaur ulang dari bentrok di tempat lain. Seperti bentrok Pasoepati dengan pihak kepolisian yang terjadi beberapa pekan silam.

Advertisement

Meski begitu netizen meyakini, salah satu foto pria dengan jaket merah dengan wajah bersimbah dara termasuk dari salah satu korban bentrok. Dari foto ini muncul spekulasi ada dua orang korban tewas.

Tak Ada Korban Tewas

Terkait kabar ini, aparat Polresta Solo menegaskan tak ada korban tewas dalam bentrokan tersebut. (Baca Juga: Polisi Tegaskan Tak Ada Korban Tewas dalam Bentrokan di Solo)

Advertisement

Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati, saat dijumpai di Mapolresta Solo, Selasa, mengakui ada enam korban mengalami luka bacok yang dirawat di RS Brayat Minulya.

“Ada yang luka berat ada yang luka ringan. Tidak ada korban tewas,” kata dia mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Iriansyah.

Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif