News
Selasa, 26 November 2019 - 07:30 WIB

Kangen Water Dituding Perburuk Wabah Campak di Samoa

Newswire  /  Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi campak. (webmd.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Setidaknya 22 orang meninggal dunia akibat campak di negara pasifik, Samoa. Hampir semua korban adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.

Pemerintah Samoa mengatakan campak telah membuat sekitar 1.797 orang sakit hingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa di negara di kawasan pasifik tersebut.

Advertisement

Pemerintah kemudian memutuskan untuk meliburkan proses belajar-mengajar, dan anak-anak di bawah usia 17 tahun dilarang berada di ruang publik dan wajib melakukan vaksinasi.

Badan anak-anak PBB (Unicef) memperkirakan tingkat vaksinasi Samoa secara rata-rata hanya 28 sampai 40 persen. Kini Unicef telah mengirim sekitar 110.500 vaksin ke negara tersebut dan mendapat bantuan obat-obatan dari Selandia Baru.

Advertisement

Badan anak-anak PBB (Unicef) memperkirakan tingkat vaksinasi Samoa secara rata-rata hanya 28 sampai 40 persen. Kini Unicef telah mengirim sekitar 110.500 vaksin ke negara tersebut dan mendapat bantuan obat-obatan dari Selandia Baru.

Kangen Water

Yang menarik, kangen water yang sempat ramai di Indonesia, menjadi salah satu pihak yang dituduh memperburuk keadaan. Dilaporkan oleh BBC, banyak orang menjual kangen water yang diklaim dapat menyembuhkan atau meringankan gejala campak.

Advertisement

Jaksa Agung Samoa, Lemalu Hermann Retzlaff, juga telah memperingatkan masyarakat di sana untuk mencegah campak dengan melakukan vaksinasi.

"Penegakan hukum terbuka untuk menerima pemberitahuan, keluhan, atau bukti dari orang atau organisasi mana pun, yang menghambat atau melarang komunitas kami dari melakukan vaksinasi," katanya kepada pengamat di Samoa.

Negara tetangga, Tonga dan Fiji, juga telah menyatakan keadaan darurat campak sejak sebulan lalu. Namun, kedua negara memiliki tingkat vaksinasi yang jauh lebih tinggi, yaitu di atas 90 persen dan sejauh ini belum ada laporan kematian.

Advertisement

Campak merupakan penyakit akibat virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, termasuk infeksi paru-paru dan otak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada April bahwa jumlah kasus campak yang dilaporkan secara global mencapai empat kali lipat dalam tiga bulan pertama 2019 daripada periode yang sama 2018.

Hampir 5.000 orang meninggal akibat campak di Republik Demokratik Kongo dan hampir seperempat juta orang telah terinfeksi. WHO mengatakan, wabah di Kongo merupakam epidemi campak terbesar dan bergerak tercepat di dunia. Diperkirakan secara global ada 110.000 orang meninggal dunia akibat campak setiap tahunnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Campak Kangen Water
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif