News
Kamis, 22 September 2011 - 16:34 WIB

Kampus rawan disusupi gerakan radikalisme

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pawito (Dok.SOLOPOS)

Pawito (Dok.SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)–Kampus dinilai tempat yang rawan disusupi gerakan radikalisme, seperti gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

Advertisement

Pasalnya, kampus merupakan tempat anak-anak muda untuk bersosialisasi sehingga banyak pengaruh, baik positif atau negatif yang bisa keluar masuk dengan mudah.

Hal itu mengemuka di seminar nasional dengan tema Kewaspadaan Kampus Terhadap Pengaruh Gerakan Radikalisme di Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (22/9/2011).

Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Prof Drs Pawito PhD, M Dian Nafi’ dan pendiri NII Center Kun Setyawan.

Advertisement

Pawito mengatakan kurang memadainya peran negara menyebakan gerakkan radikalisme terus berkembang. Kinerja pemerintah dan elite politik yang lebih memberikan kesan abai terhadap nasib rakyat bisa menjadikan celah bagi perkembangan gerakan radikalisme.

Untuk mengantasipiasi gerakan itu, sambung Pawito, maka perlu ditempuh berbagai usaha melalui jalur resmi, jalur semi formal, dan jalur informal.

Dia mencontohkan, upaya lewat jalur resmi bisa dilaksanakan dalam kurikulum, buku teks, hingga penyelenggaraan kegiatan resmi seperti upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Advertisement

“Sedangkan jalur tidak resmi atau informal, kampus dapat mendorong dan atau memprakarsai penyelenggaran berbagai kegiatan yang bersifat menfasilitasi interaksi dan sosialisasi secara lebih longgar,” terang Pawito.

(hkt)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif