News
Minggu, 21 Oktober 2012 - 09:29 WIB

Kampung Batik Kauman Bentuk Showroom Bersama

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Pengrajin batik Kauman membentuk showroom bersama (sober) untuk memfasilitasi unit usaha batik yang belum memiliki toko.

Advertisement

Di Kauman terdaftar sekitar 80 unit usaha dalam wadah Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman belum memiliki toko.

Ketua Sober Kampung Wisata Batik Kauman, Helmy Nor Amien, mengatakan sober dibuat khusus untuk pelaku usaha batik yang berasal dari Kauman. Ia memperkirakan ada sekitar 150 unit usaha batik yang tidak terdaftar di paguyuban dan sober.

“Sober ini terbuka untuk anggota paguyuban. Fungsinya sebagai media promosi produk usaha mereka,” ujar Helmy kepada wartawan di Kampung Batik Kauman, akhir pekan kemarin.

Advertisement

Ruangan sober seluas 75 meter persegi itu dilengkapi etalase dan manekin untuk memamerkan produk yang didominasi oleh batik itu. Setiap pelaku usaha diberikan waktu selama tiga bulan untuk memamerkan dagangannya di sober. “Ada batik, kaus, aksesori, tas dan aneka kerajinan tangan lain,” imbuh dia.

Sejak didirikan awal 2012, pertumbuhan usaha di sober berkembang hingga 10%. Paguyuban berharap dengan adanya media sober, unit usaha kecil dapat terdongkrak mengekspansi usahanya. Selain itu, produk batik khas Kampung Batik Kauman yang bercorak keraton dapat terus dilestarikan.

Helmy menilai Kampung Batik Kauman sangat potensial dikembangkan menjadi desa wisata. Pasalnya, lokasinya sangat strategis berdekatan dengan Keraton Solo, Masjid Agung dan Pasar Klewer. Selama ini paguyuban mengemas Kampung Wisata Batik Kauman sebagai wisata religi, sejarah, belanja dan edukasi.

Advertisement

Helmy menjelaskan meskipun di Solo terdapat dua kampung batik besar namun ciri khas yang membedakan kedua motifnya dapat menjadi wisata edukasi tersendiri.  Corak atau motif di Kauman lebih banyak dipengaruhi oleh budaya keraton. Sedangkan di Laweyan motif batik dipengaruhi saudagar atau pedagang.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif