News
Sabtu, 21 Juni 2014 - 12:45 WIB

KAMPANYE PILPRES 2014 : Jokowi-JK Janjikan Rumah Khusus Buruh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, CIMAHI — Calon wakil presiden nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) berkomitmen akan meningkatkan kesejahteraan buruh jika terpilih dalam Pemilu Presiden 9 Juli nanti.

Hal tersebut dikatakan JK saat menggelar tanya jawab dengan para buruh di acara deklarasi dukungan Sarekat Buruh Bandung Raya di Cimahi, Sabtu (21/6/2014).

Advertisement

Peningkatan kesejahteraan, kata JK, memang layak diberikan mengingat buruh adalah salah satu penyangga ekonomi nasional. Menurutnya, perlu ada kerjasama yang baik antara buruh, pengusaha, dan pemerintah.

“Kalau pendapatan naik, ongkos (biaya hidup) turun, itu namanya kesejahteraan. Kalau gaji naik ongkos naik tidak sejahtera. Karena itu kesehatan, pendidikan, transportasi, akan kita utamakan,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut JK juga menjanjikan pembangunan perumahan atau rumah susun khusus untuk buruh. Program ini menurutnnya sangat diperlukan guna mewujudkan kesejahteraan buruh.

Advertisement

Anita Rosita, seorang buruh dari PT San San mengeluh kepada JK perihal belum tercukupinya kebutuhann hidup jika hanya mengandalkan gaji mereka.

Anita dan rekan-rekannya sesama buruh mengeluh perihal mahalnya ongkos kontrak rumah tiap bulannya. Hal inilah yang melatarbelakangi JK ingin membangun perumahan dan rumah susun khusus buruh.

“Kita bikin rumah susun buruh, supaya kontrakan tidak mahal. Kita akan besar-besaran bikin perumahan untuk buruh. Semua daerah industri harus ada perumahannya,” tegasnya.

Advertisement

Pada kesempatan yang sama, Anto, seorang buruh PT Sapta Jaya menanyakan kepada JK perihal ketentuan outsourcing jika mejadi wakil presiden nanti.

JK pun berjanji akan memberlakukan pembatasan outsourcing. Menurutnya outsourcing hanya dperbolehkan untuk kepentingan atau proyek yang bersifat sementara, bukan dalam jangka waktu panjang.

“Tapi yang penting jangan ada PHK (pemutusan hubungan kerja). Agar tidak PHK perusahaan harus efisien. Perusahaan efisien jika buruh bisa bekerja sama dengan baik,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif