News
Kamis, 3 Juli 2014 - 00:45 WIB

KAMPANYE HITAM CAPRES : Pemred Tabloid Obor Ogah Buka-Bukaan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tabloid Obor (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setyardi Budiono dan penulis Darmawan Sepriyosa baru saja menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan fitnah terhadap calon presiden Joko Widodo.

Baik Setyardi maupun Darmawan enggan untuk menjelaskan substansi dari pemeriksaan yang ia jalani.

Advertisement

Kedua pria kontroversi itu pun enggan untuk menjelaskan hubungan antara importir minyak Muhammad Reza Chalid sebagai penyandang dana tabloid tersebut dengan Hatta Rajasa dan termasuk Muchlis Hasyim, pemilik media inilah.com.

Darmawan yang juga menjabat sebagai salah satu redaktur di portal berita inilah.com menegaskan bahwa Muchlis sama sekalio tidak terlibat dalam proyek tabloid Obor Rakyat itu.

“Tidak ada kaitan dengan ini. Yang memerintah saya menulis di inilah.com ya Pak Muchlis, yang memerintah saya menulis di Obor ya Pak Setyardi karena dia Pemred,” kata Darmawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Advertisement

Darmawan sendiri mengaku tidak tahu-menahu perihal pendana utama dari tabloid Obor Rakyat tersebut. “Tugas saya hanya menulis,” tegas dia.

Setyardi Budiono punn mengatakan hal sama. Ia menmegaskan bahwa tidak ada keterlibatan Muchlis Hasyim, termasuk Reza Chalid dalam proyek tabloid Obor Rakyat itu.

Ia pun mengaku tidak mengenal dengan seoranng bernama Reza Chalid, importir minyak yang juga rekan dekat Hatta. “Enggak ada kaitannya,” ujar dia.

Advertisement

Setyardi pun kembali menegaskan bahwa seluruh pendanaan operasional tabloid Obor Rakyat berasal dari uang pribadinya, tanpa ada bantuan dari manapun. “Soal dana duit saya,” tegasnya.

Ditegaskan Setyardi, dirinya bersama Darmawan Perna menjadi wartawan Majalah Tempo selama bertahun-tahun. Alhasil mereka pun paham betul cara penulisan berita secara bnerimbang dan akurat.

Ia bersikukuh bahwa apa yang ia tulis adalah sesuai berdasarkan fakta yang ada, meskipun banyak pihak yang meragukan isi dari tabloid tersebut.

“Kami tahu lah cara menulis berita. Wartawan harus punya keyakinan apa yang kita tulis adala fakta,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif