News
Senin, 23 Juni 2014 - 18:30 WIB

KAMPANYE HITAM CAPRES : Dituding Pakai Alamat Palsu, Ini Kata Pemred Obor Rakyat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Santri melihat Tabloid Obor Rakyat di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Selasa (3/6/2014). Pengasuh ponpes setempat menyikapi dengan wajar tabloid yang menyudutkan salah seorang capres itu dan mengatakan kalangan pesantren tidak akan bisa diadu domba hanya karena tabloid tersebut. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, JAKARTA — Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Obor Rakyat, Setyardi Boediono, mengatakan dirinya menerbitkan tabloid dengan inisiatif pribadi dan akan terus melanjutkan mengelola Obor Rakyat.

“Saya tidak apa-apa dikritik, ini negara beradab, opini dilawan opini. Tabloid akan berlanjut, kita serius. Kita harus tetap kritis, tagline-nya Indonesia bebas bicara,” jelasnya saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (23/6/2014).

Advertisement

Dia juga mengatakan bahwa tudingan mengenai pendanaan biaya cetak Tabloid Obor Rakyat yang tak mungkin didanai sendiri. Setyardi Boediono menganggap tudingan tersebut telah menghinanya.

Selain itu, Setyardi juga menjelaskan mengenai alamat kantor serta website Tabloid Obor Rakyat yang diduga palsu dan tak jelas. “Kita tidak pakai nama palsu. Di website-nya sudah ada alamat asli. Memang sempat di-hack, tapi sudah bisa kembali.”

Lebih lanjut, dia menjelaskan mengapa tabloid yang diterbitkannya banyak beredar di pesantren-pesantren. Menurutnya, para santri di pesantren tak banyak mengetahui mengenai pemberitaan di media massa.

Advertisement

“Alasan kenapa ke pesantren, banyak yang disampaikan media itu belum sampai ke pesantren. Ini masih simulasi saja. Mohon doanya,” tambahnya.

Hari ini, Setyardi Boediono memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terlapor. Sebelumnya, Bareskrim telah menjadwalkan pemeriksaan pada Kamis (19/6/2014). Namun, Setyardi tak memenuhi panggilan tersebut dengan alasan sedang menjalani cuti sehingga tak menerima surat panggilan yang dikirimkan ke kantor.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif