SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Kalimat di atas mungkin sangat cocok untuk melukiskan perbuatan yang dilakukan oleh Sunarso, 60, warga Jebres Tengah RT 2/RW XXIV, Jebres. Walaupun sudah selayaknya menjadi kakek, namun tindakannya sangat tidak terpuji dan tidak bisa dijadikan tauladan untuk orang seusianya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Espos di Mapoltabes Solo, tindakan bejat Sunarso tersebut terjadi pada Jumat (8/1). Saat itu korban yang berinisial FNS, 11, warga Mojosongo,Jebres, tengah pulang selepas dari sekolah. Baik keluarga FNS dengan Sunarso sudah saling mengenal dan akrab, sehingga korban seringkali bermain di tempat pelaku.
Kejadian tersebut berawal saat korban hendak pulang dari sekolah, namun seperti biasanya FNS terlebih dahulu mampir ke rumah pelaku. Gadis belia tersebut sudah acapkali bermain di rumah pelaku.
Sehabis pulang sekolah, Jumat pukul 13.00, korban bermain seperti biasanya. Lepas bermain sambil menonton tv, korban mengantuk. Korban yang tidak menaruh curiga sama sekali dengan niat kakek tua ini dibujuk untuk pindah ke kamar tidur pelaku, dengan dalih agar tidurnya tidak terganggu. Korban yang masih di bawah umur tersebut tanpa menaruh curiga menuruti saran dari pelaku.
Setelah pindah ke kamar pelaku maka pelaku bersiap-siap mejalankan aksi bejatnya. Korban yang tengah tertidur pulas, menjadi korban kecabulan kakek yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini.
Selepas melakukan aksi cabulnya tersebut, pelaku yang takut aksi bejatnya diketahui orang lain memberi uang tutup mulut sebesar Rp 5.000, agar korban tidak mengadukan aksinya.
Walapun masih belia, korban yang merasa kesakitan tersebut akhirnya mengadukan perbuatan assusila pelaku kepada orang tuanya.
Artha Sitiningsih, 43, ibu korban yang menerima keluhan putri kesayangannya tersebut, tidak terima anak gadisnya diperlakukan bak pelacur dengan segera mengadukan perbuatan pelaku ke Mapoltabes Solo.
m89