News
Jumat, 21 Juni 2013 - 01:01 WIB

KABUT ASAP : Warga Batam Diminta Tak Keluar Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kabut asap akibat kebakaran huan mengganggu aktivitas warga.

Ilustrasi kabut asap akibat kebakaran huan mengganggu aktivitas warga. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

BATAM — Kabut asap kiriman akibat pembakaran hutan di Riau dan wilayah Sumatra daratan menyebabkan turunnya kualitas udara di Batam serta mengganggu transportasi udara dan laut.

Advertisement

Pemerintah Kota (Pemkot) Batam pun menyerukan kepada masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah terkait menurunnya kualitas udara tersebut. Pemkot Batam juga menyebarkan 121.500 masker secara gratis kepada masyarakat.

Kabag Humas Pemkot Batam, Ardiwinata, mengatakan sejak Rabu (19/6), Pemkot Batam meminta kepada masyarakat Batam untuk membatasi aktivitas di luar rumah terkait pekatnya kabut asap di Batam.”Kami membagikan 121.500 masker secara gratis, masker tersebut diberikan di sejumlah ruas jalan serta dapat diambil di puskesmas,” ujarnya, Kamis, (20/6/2013).

Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kota Batam belum menerima pasien yang menderita gangguan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang diakibatkan oleh asap kiriman tersebut. Ardiwinata menyebut masker sebanyak 121.500 masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pihaknya mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk memberi bantuan masker tambahan.

Advertisement

Dalam sepekan terakhir ini, titik api di wilayah Sumatra terus meningkat yang menyebabkan kabut asap dari wilayah itu sampai di Batam dan mengganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran. Otoritas penerbangan dan pelayaran di Batam memberi warning agar awak kapal dan pesawat berhati-hati dalam melakukan operasionalnya karena keterbatasan jarak pandang akibat kabut asap.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif