News
Rabu, 28 Oktober 2015 - 15:35 WIB

KABUT ASAP : Sekolah akan Dipasangi Alat Penangkal Asap

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anies Baswedan (Dok/JIBI/Solopos)

Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan diatasi oleh pemerintah.

Solopos.com, KUPANG – Sekolah-sekolah di wilayah yang terserang asap akan dipasang alat-alat yang bisa mencegah masuknya asap ke dalam kelas.

Advertisement

“Pemasangan alat-alat ini bertujuan agar proses belajar mengajar di sekolah bisa berjalan dengan lancar, dan ruangan sekolah bisa bersih dari asap,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Anies Baswedan seusai membuka kegiatan Festival Budaya Melanesia di Kupang, Rabu (28/10/2015).

Ia menjelaskan pada September lalu pemerintah telah mencoba tiga skenario agar anak-anak sekolah di lokasi asap bisa belajar dan mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dengan baik.

Tiga skenario tersebut memberikan kesempatan libur kepada siswa dan guru selama berlangsungnya asap yang lamanya di bawah dua pekan, di atas dua pekan, dan lebih dari empat pekan dengan asumsi kebakaran hutan dan asap akan berhenti.

Advertisement

“Tetapi itu tidak berjalan dengan baik sehingga kita cari alternatif lain yakni seperti saya bilang tadi,” tutur dia.

Ia menambahkan saat ini pemerintah Indonesia terus berusaha agar bencana asap ini bisa segera diatasi, karena hal tersebut sangat mengganggu kehidupan masyarakat khususnya masa depan pelajar di lokasi asap.

Terkait masalah gaji para guru di daerah bencana akibat asap, Anies mengatakan tidak perlu khawatir sebab pemerintah akan tetap membayar para guru tersebut.

Advertisement

“Tunjangan para guru selama libur akibat asap tidak akan dipotong, karena pemerintah sendiri mengerti,” kata Mendikbud.

Ia mengatakan ada beberapa daerah yang guru-gurunya terpaksa masuk karena ketakutan tunjangan gurunya tidak dibayarkan oleh pemerintah, namun kata Anies hal tersebut tidak benar.

“Oleh karena itu, guru-guru jangan cemas, sebab pemerintah telah mengeluarkan kebijakan soal hal tersebut yang lebih mementingkan kesehatan guru dan pelajar,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif