News
Senin, 26 Oktober 2015 - 17:30 WIB

KABUT ASAP : Ratusan Penumpang Asal Pekanbaru Telantar di Bandara Padang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perahu bermotor menembus kabut asap menyusuri Sungai Barito di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/10/2015). Kabut asap akibat kebakaran lahan yang semakin memburuk membuat pemerintah Kabupaten Barito Utara memperpanjang kondisi tanggap darurat kabut asap sampai 31 Oktober 2015. (JIBI/Solopos/Antara/Kasriadi)

Kabut asap kembali menjadi masalah bagi penerbangan di Riau meskipun sudah pindah bandara.

Solopos.com, PEKANBARU — Ratusan penumpang asal Pekanbaru terlantar di Bandara Minang Kabau Padang karena seluruh penerbangan dibatalkan akibat kabut asap, Senin (26/10/2015).

Advertisement

Bandara Minang Kabau merupakan alternatif bagi warga Pekanbaru yang ingin terbang ke Jakarta. Hal ini karena penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sudah terganggu semenjak satu pekan lalu akibat kabut asap. Sebelumnya, penerbangan Bandara Minang Kabau tidak pernah terganggu akibat kabut asap.

Salah seorang penumpang, Joko, yang merupakan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Pekanbaru yang tinggal di Padang, terpaksa kembali ke Pekanbaru. Pesawat Garuda Indonesia yang akan ditumpanginya tidak dapat mendarat di Bandara Minang Kabau.

“Saya mau ke Jakarta untuk mengurusi bisnis. Namun, pesawat yang akan saya tumpangi ke Jakarta itu tidak bisa mendarat ke Padang. Penerbangan dibatalkan. Saya harus kembali ke Pekanbaru,” kata Joko kepada bisnis.com melalui sambunga telpon, Senin (26/10/2015).

Advertisement

Joko harus menunda pekerjaannya ke Jakarta, sampai bandara kembali pulih. Dia berharap pemerintah dapat menyelesaikan masalah kabut asap dan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi ini. “Pemerintah jangan hanya bicara saja,” katanya.

Sementara itu, OIC Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Ibnu Hasan mengatakan pesawat tidak bisa terbang jika jarak pandang di bawah 1.000 meter. Jarak pandang terbatas karena kabut asap yang tebal. “Tidak ada aktivitas penerbangan yang terjadi semenjak satu pekan yang lalu. Hari ini, ada 76 penerbangan yang terpaksa dibatalkan,” katanya, Senin.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter akibat kabut asap pada hari ini. “Seluruh wilayah di Sumatra, termasuk di Riau di selimuti kabut asap tebal. Kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatra Selatan, Jambi dan provinsi lain,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif