News
Jumat, 21 Juni 2013 - 03:33 WIB

KABUT ASAP : Presiden Setujui Water Bombing dan Hujan Buatan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi helikopter melakukan water bombing. (heliaust.com.au)

Ilustrasi metode water bombing dengan helikopter semacam ini yang akan diterapkan untuk memadamkan api yang me,bakar hutan di Sumatra. (heliaust.com.au)

JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui ide penanganan kabut asap kebakaran lahan Riau yang berdampak pada penurunan kualitas udara wilayah sekitarnya. Kabut asap itu menebar citra buruk atas Indonesia karena bukan hanya berdampak pada wilayah Republik Indonesia, tetapi sempat pula membuat Singapura protes.

Advertisement

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Kamis (20/6/2013), telah melaporkan langsung perkembangan bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di wilayah Riau itu kepada Presiden. Diakuinya, kabut asap akibat kebakaran hutan itu menyebabkan penurunan kualitas udara dan jarak pandang di Singapura.

Syamsul menyampaikan kepada Presiden tiga strategi dalam penanganan bencana asap tersebut yaitu: pertama, pemadaman kebakaran lahan dan hutan di daratan; kedua, pemadaman di udara melalui water bombing menggunakan helikopter dan hujan buatan menggunakan pesawat terbang; serta ketiga, sosialisasi dan penegakan hukum. “Presiden menyetujui strategi tersebut dan agar dilakukan secepatnya,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Kamis.

Presiden memerintahkan kepada Kepala BNPB untuk memegang kendali penanganan bencana asap tersebut, dan dilakukan secepatnya dengan melibatkan potensi nasional yang ada.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif