News
Senin, 20 Agustus 2018 - 16:10 WIB

Kabut Asap Pontianak Kian Tebal, Pemkot Liburkan Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, PONTIANAK &ndash;</strong> Pemerintah Kota Pontianak, mulai Senin (20/8/2018), meliburkan aktivitas belajar dan mengajar dari tingkat PAUD, TK, dan SD hingga Sabtu (26/8/2018) mendatang. Liburnya aktivitas belajar mengajar akibat <a href="http://news.solopos.com/read/20180820/496/935157/bnpb-sebut-gempa-69-sr-lombok-tewaskan-10-orang">musibah</a> kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin tebal dan mengganggu kesehatan.</p><p>Wali Kota Pontianak, Sutarmidji melalui media sosial, Minggu (19/8/2018) malam, menginstruksikan sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak, meliburkan aktivitas belajar dan mengajar, karena semakin buruknya kualitas udara di Pontianak, dampak dari Karhutla tersebut.</p><p>"Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, sehubungan dengan kondisi udara di Kota Pontianak sangat buruk, maka saya instruksikan untuk meliburkan anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD mulai tangal 20 hingga 26 Agustus, dan masuk kembali tanggal 27 Agustus 2018," kata Sutarmidji melalui media sosial.</p><p>Kemudian, menurut dia, untuk SMP/sederajat masuk kembali atau belajar kembali tanggal 24 Agustus 2018.</p><p>Sementara itu, Yudi salah seorang guru di Kota Pontianak membenarkan, <a href="http://news.solopos.com/read/20180820/496/935112/gempa-susulan-di-lombok-masih-terjadi-hingga-senin-pagi">aktivitas</a> sekolah di Pontianak diliburkan karena dampak asap yang semakin tebal tersebut.</p><p>"Memang dampak asap dalam sepekan terakhir sangat terasa sekali dan sangat mengganggu aktivitas di luar rumah, sehingga ketika akan keluar rumah harus menggunakan masker," katanya.</p><p>Dari pantauan di lapangan, dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB jarak pandang di jalan cukup pendek sehingga, bagi pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat harus berhati-hati.</p><p>"Kabut asap juga menyebabkan sulit bernapas, dada terasa sesak, serta mata terasa perih saat membawa kendaraan roda dua, meskipun sudah menggunakan masker dan helm yang ditutup," kata Masdar salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif