News
Rabu, 21 Oktober 2015 - 18:00 WIB

KABUT ASAP : Paru-Paru Penuh Asap, Bocah 9 Tahun di Pekanbaru Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) membentangkan poster di depan patung Selamat Datang yang telah dipasangi masker pelindung pernapasan saat menggelar aksi Peduli Bencana Kabut Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (4/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Kabut asap kembali menelan korban jiwa, kali ini di Pekanbaru, Riau.

Solopos.com, PEKANBARU — Kabut asap kembali menelan korban jiwa. Setelah seorang anak balita di Jambi, seorang bocah berumur 9 tahun di Riau, Ramadhani Lutfi Aerli, meninggal dunia karena paru-parunya dipenuhi asap.

Advertisement

Ayah kandung korban, Ery Wirya, mengatakan anaknya sempat mengikuti pelajaran di sekolah pada Senin (19/10/2015). Namun, keesokan harinya, bocah kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Pekanbaru itu menderita demam tinggi. Korban kemudian tak sadarkan diri dan kejang-kejang dan dilarikan ayahnya ke RS Santa Maria.

“Setibanya di rumah sakit, dokter sempat memberi pertolongan dengan memompa dadanya dan menginfus. Hasil rontgen menunjukkan paru-paru anak kami dipenuhi asap. Sekitar pukul 05.00 WIB, anak kami tidak tertolong,” kata Ery di rumah duka, Jl. Pangeran Hidayat, Kecamatan Pekanbaru Kota, Rabu (21/10/2015).

Eri tak menyangka anaknya menjadi korban kabut asap karena dia tidak pernah memiliki riwayat penyakit apapun, apalagi persoalan paru-paru. Kondisi anaknya pun selama ini masih sehat dan bugar serta masih masuk sekolah. Ramadhani akan dimakamkan di Komplek Tempat Pemakaman Umum di Terminal AKAP Kecamatan Payung Sekaki.

Advertisement

“Saya minta pemerintah bertanggung jawab atas hal ini. Jangan sampai ada korban lainnya berjatuhan, sudah cukup rasanya,” keluh Eri kembali meneteskan airmatanya.

Hingga kini, kualitas udara di Pekanbaru masih berada pada level berbahaya semenjak tiga hari yang lalu. Udara di Pekanbaru sempat membaik berada pada level tidak sehat dan sangat tidak sehat. Pemerintah sekolah juga meliburkan siswa sekolah dan menghimbau kepada siapapun agar memakai masker bila berada di luar ruangan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif