News
Rabu, 24 Februari 2016 - 14:30 WIB

KABUT ASAP : Mulai Lagi! 19 Titik Api Muncul di Sumatra, Pekanbaru Berkabut

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (20/10/2015). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kabut asap kembali menyelimuti Sumatra dan belasan titik api bermunculan. Pekanbaru pun tertutup asap.

Solopos.com, PEKANBARU — Meskipun masih masuk musim hujan, kabut asap di Sumatra sudah mulai muncul. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 19 titik api di Sumatra pada Rabu (24/2/2016) yang mengakibatkan udara di Pekanbaru berkabut tipis.

Advertisement

“Sebelas titik api ditemukan di Aceh, enam titik di Sumatra Utara, dan dua titik di Riau,” kata Kepala Seksi Informasi BMKG Riau Slamet Riyadi, Rabu (24/2/2016) siang.

Kebakaran hutan dan lahan itu membuat udara di Pekanbaru dan sekitarnya berkabut. Sedangkan untuk informasi visibility (jarak pandang) di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dan sekitarnya hanya 4 kilometer. Selain itu, di wilayah Rengat, udara juga berkabut dengan jarak pandang 5 kilometer, Dumai 8 kilometer, dan Pelalawan 5 kilometer.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tengah fokus melakukan pencegahan agar kabut asap tidak terjadi seperti tahun lalu.

Advertisement

“Upaya pencagahan dengan membangun ribuan embung dan sekat kanal telah dilakukan. Selain itu, tim pemadam juga sudah disiagakan agar dengan cepat memadamkan api,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

PT Riau Andalan Pulp and Paper tengah melakukan pencegahan secara dini kebakaran hutan dan lahan di wilayah pesisir Riau pada musim kemarau ini. Direktur RAPP Rudi Fajar mengatakan pencegahan dilakukan sesuai ketentuan dan aturan yang diterapkan oleh pemerintah, seperti pembangunan sekat kanal. Pembangunan sekat kanal menggunakan metode by pass sisir di mana metode ini telah diteliti selama 10 tahun.

“RAPP telah membangun 938 sekat kanal, khususnya di wilayah pesisir Riau, yaitu kabupaten yaitu Pelalawan, Kepulauan Meranti dan Siak,” ungkapnya.

Advertisement

Kebakaran hutan dan lahan dikhawatirkan akan terjadi dalam waktu dekat ini. Bencana itu dikhawatirkan akan terjadi di wilayah pesisir Riau atau bagain timur karena diselimuti lahan gambut yang mudah terbakar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif