News
Sabtu, 26 September 2015 - 18:30 WIB

KABUT ASAP : Jarak Pandang 600 M, 30 Penerbangan di Bandara Pekanbaru Batal

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Apron Movement Control (AMC) Bandara Sultan Thaha Jambi mengecek kondisi pesawat Susi Air jenis Caravan C.208B yang diparkir di landasan yang diselimuti kabut asap di Jambi, Kamis (3/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Wahdi Septiawan)

Kabut asap Sumatra dan Kalimantan kembali mengganggu puluhan penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Solopos.com, PEKANBARU — Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kembali terganggu akibat kabut asap yang menyelimuti udara di Ibu Kota Provinsi Riau itu.

Advertisement

Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Hasnan, mengatakan dari pagi sampai tengah hari ini baru dua penerbangan yang berhasil meninggalkan bandara tersebut.

“Dari pagi tadi ada dua pesawat berhasil terbang yaitu Lion Air dan Garuda Indonesia tujuan Jakarta karena dua pesawat itu menginap dari tadi malam, jarak pandang juga lumayan tadi masih 1.000 meter,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (26/9/2015).

Selain dua penerbangan itu, belum ada pesawat lain yang berhasil terbang maupun mendarat di bandara Pekanbaru sehingga ada total 12 jadwal penerbangan yang telah batal. Sementara itu, bila dihitung dari malam kemarin, sebanyak 18 penerbangan juga telah membatalkan jadwal kedatangannya, total pembatalan jadwal penerbangan sampai saat ini mencapai 30 penerbangan.

Advertisement

Pihaknya memerkirakan jumlah jadwal penerbangan yang batal ke Pekanbaru akan terus bertambah, mengingat hingga saat ini jarak pandang di bandara dan sekitarnya hanya sejauh 600 meter. “Banyak yang memilih menunda penerbangan dan reschedule, ada juga yang batal seperti Citilink dan Susi Air,” katanya.

Adapun Bandara SSK II Pekanbaru saat ini memiliki total 68 jadwal penerbangan dengan rute domestik dan internasional. Akibat bencana kabut asap, hampir sebagian besar penerbangan harus dibatalkan dan penumpang terpaksa mengalihkan jadwal ke bandara terdekat seperti Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang, Sumatra Barat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif