SOLOPOS.COM - Kabut asap pekat menyelimuti Kota Palembang, Sumsel. Rabu (30/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)
Kabut asap di Pekanbaru telah menipis hari ini. Bandara dan sekolah pun kembali dibuka.
Solopos.com, PEKANBARU — Aktivitas pendidikan dan penerbangan di Pekanbaru kembali pulih karena kualitas udara di Pekanbaru mulai membaik pada Rabu (28/10/2015). Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan udara membaik dan berada pada level “dedang” dan “tidak sehat”.
Beberapa hari belakangan, udara di Pekanbaru berada pada level “berbahaya” karena bencana kabut asap. “Kualitas udara membaik karena hujan turun di beberapa wilayah Sumatra pada Selasa malam selama beberapa jam,” katanya, Rabu (28/10/2015).
Satelit Terra dan Aqua menemukan 10 titik panas di Sumatra, Rabu pagi. Titik panas hanya ditemukan di Sumsel sebanyak empat titik, Bengkulu tiga titik, dan Lampung tiga titik. Siswa kembali masuk ke sekolah dan mengikuti proses belajar dan mengajar seperti biasa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadil mengatakan pihak sekolah harus melanjutkan proses belajar-mengajar untuk mengejar jadwal kurikulum yang tertinggal. Sebelumnya, siswa tidak sekolah selama dua bulan karena kabut asap. “Jika kondisi udara memburuk, kami akan mengumumkan lagi jadwal libur,” kata Zulfadil.
Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kembali lancar. Hingga siang ini, belum ada penerbangan yang dibatalkan. Airport Duty Maneger Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Hasnan Siregar mengatakan jarak pandang di atas 1.000 meter hari ini. Sebelumnya, saat kabut asap tebal, sempat membatalkan seluruh penerbangan. “Penerbangan mulai lancar semenjak Selasa (27/10/2015) siang,” kata Hasnan.