News
Rabu, 23 Desember 2015 - 05:00 WIB

KABINET KERJA JOKOWI-JK : Jokowi Tagih Realisasi Perbaikan Dwelling Time di Pelabuhan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan seragam Kostrad (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kebinat Kerja Jokowi-JK kembali mendapat evaluasi terkait realisasi perbaikan dwelling time.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menagih realisasi perbaikan dwelling time di pelabuhan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Advertisement

Dalam sambutannya sebelum rapat kabinet terbatas, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia saat ini harus berkompetisi dengan negara lain, sehingga tidak lagi bisa main-main terhadap persoalan dwelling time. Pasalnya, efisiensi pada proses dwelling time tersebut dapat meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

“Kita telah memasuki era kompetisi dan persaingan antar-negara yang memerlukan kecepatan dan efisiensi, agar dapat meningkatkan daya saing ekonomi kita,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Presiden menuturkan dirinya selama ini terus memonitor perbaikan dwelling time di pelabuhan melalui laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sengaja diperintahkan untuk turun ke lapangan.

Advertisement

“Begitu kita lambat dan tidak efisien, kita akan ketinggalan dari negara-negara lain,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pembenahan jalur keluar masuk pelabuhan, baik jalan raya maupun kereta api.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mengatakan akan memangkas 124 perizinan yang ada di 20 kementerian dan lembaga tinggi negara untuk memperbaiki proses dwelling time.

Proses dwelling time saat ini dianggap terlalu rumit, karena masih ada paradigma untuk mempersulit proses perizinan, untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Advertisement

“Dulu ada paradigma di birokrat kita, kalau dapat dibuat sulit kenapa harus dipermudah, karena berharap mendapat suap. Saat ini akan kami ubah paradigma itu menjadi kalau memang sulit, akan kami permudah,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif