News
Kamis, 24 Desember 2015 - 06:00 WIB

KABINET KERJA JOKOWI-JK : Jadi Dubes RI untuk Inggris, Begini Komitmen Rizal Sukma

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rizal Sukma (Antara)

Kabinet Kerja Jokowi-JK pada hari ini terdapat 10 dubes yang dilantik Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA — Rizal Sukma menyiapkan sejumlah langkah yang akan dilakukannya untuk memperkuat posisi Indonesia setelah iilantik menjadi Duta Besar untuk Inggris, Irlandia, dan International Maritime Organization.

Advertisement

Ditemui usai pelantikan di Istana Negara, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) itu mengatakan akan mengembangkan kerja sama maritim, karena Indonesia berupaya untuk menjadi poros maritim dunia.

“Kerja sama yang dapat dikembangkan dengan Inggris ke depannya adalah maritim, karena kedua negara sama-sama berkepentingan dalam sektor maritim sebagai negara kepulauan,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Rizal menuturkan Kedutaan Besar Indonesia untuk Inggris nantinya juga akan mendorong investasi dan membuka pasar Inggris untuk produk-produk nasional. Saat ini, produk olahan kayu, kerajinan tangan dan suku cadang telah memiliki pasar di negara tersebut.

Advertisement

Menurutnya, pengembangan infrastruktur dan energi terbarukan juga menjadi sektor yang paling mungkin untuk dikerjasamakan dengan Inggris, karena negara tersebut telah berhasil mengembangkan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di negaranya.

“Bidang baru yang saat ini makin penting adalah industri kreatif dan ekonomi kreatif, seperti yang telah diamanatkan secara spesifik oleh Presiden untuk dikerjakan lebih baik,” ujarnya.

Di International Maritime Organization, Rizal menyebutkan akan mendorong tata aturan dan kesepakatan bersama untuk menanggulangi polusi di laut. Pasalnya selama ini belum ada aturan internasional yang mengatur tentang penanganan polusi di laut.

Advertisement

“Kami akan terus mendorong tentang pentingnya kerja sama dan perjanjian internasional bagaimana menanggulangi polusi di laut, karena negara kita sebagian besar adalah laut dan masalah polusi ini sudah sangat merugikan,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif