News
Rabu, 17 September 2014 - 10:45 WIB

KABINET JOKOWI-JK : Jokowi-JK Disarankan Pakai Nama Trisakti untuk Kabinet

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA – Pusat Kajian Trisakti (Pusaka Trisakti) mengusulkan nama kabinet pemerintahan Jokowi-JK dengan nama Kabinet Trisakti.

Hal itu bertujuan agar menteri-menteri tidak lepas dari semangat melompat untuk membangun kemandirian bangsa yang kondisi sekarang makin tak tentu arah.

Advertisement

“Pemberian nama Kabinet Trisakti untuk menegaskan tekad kemandirian pemerintahan Jokowi-JK,” kata Ketua Pusat Kajian Trisakti Rian Andi Soemarno di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Ia mengatakan Pusaka Trisakti sependapat dan satu pemikiran dengan keputusan Jokowi-JK soal postur kabinet menjadi 34 menteri.

“Postur realistis dan rasional. Negara Indonesia ini luas dengan kompleksitas permasalahan ekosospolkultural menjadi prioritas dalam Nawacita untuk segera diwujudkan. Bisa bayangkan proses pembubaran Deppen saja dulu memerlukan waktu dua tahun yang dimulai dari sosialisasi, reorganisasi, reorientasi, pemantapan hingga pelaksanaan. Setiap tahapan tersebut memerlukan minimal 4-6 bulan,” ujar Rian.

Advertisement

Menurut Rian rakyat saat ini menaruh harapan besar pada duet Jokowi-JK agar mereka segera memusatkan energi dan dan upaya untuk mewujudkan kebijakan-kebijakan yang langsung dapat dirasakan oleh publik dan dunia usaha.

“Perubahan mentalitas birokrasi dari dilayani menjadi melayani, dari siput ruwet menjadi kuda cepat praktis dan dari garong menjadi akuntabel,”jelasnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi menambahkan bahwa rakyat juga harus ditempatkan sebagai pemilik kedaulatan. Dimana “kedaulatan” itu pula menjadi pijakan praktik sistem pelaksanaan pemerintahan Jokowi-JK.

Advertisement

“Kabinet Jokowi-JK agar menempatkan intisari Pancasila yaitu gotong-royong dalam kerangka berpikir pelaksanaan pemerintahan. Kekuatan rakyat harus didorong bersama dalam kerangka berdikari dan berdaulat yang didorong produktivitasnya menjadi kekuatan nasional/internasional yang berpijak kekuatan SDM dan SDA di dalam negeri,” ujar Fahmi Habsyi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif