News
Rabu, 16 Maret 2011 - 11:25 WIB

Kabareskrim : Teror bom buku ditangani Densus 88

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Tiga teror bom buku yang terjadi dalam waktu yang bersamaan membuat Mabes Polri bertindak cepat. Guna memercepat pengungkapan, kasus ini diserahkan kepada tim Densus 88.

“Sekarang kasus ini ditangani ahlinya, Densus 88 Anti Teror. Densus dibantu Polda Metro dan Mabes Polri,” ujar Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/3/2011).

Advertisement

Menurut Ito, jajarannya hingga kini belum bisa menyimpulkan keterkaitan antara bom yang meledak di Utan Kayu dengan dua bua bom lainnya yang sama-sama dikirim dalam paket buku. “Saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan atas temuan tiga paket bom itu,” terang Ito.

Atas adanya teror bom yang disamarkan dalam kiriman paket buku ini, Ito menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Bagi warga yang melihat hal-hal yang mencurigakan diharapkan melaporkan ke petugas.

“Masyarakat tidak usah panik, yang penting waspada. Kalau menemukan hal-hal mencurigakan, baik orang maupun benda yang mencurigakan tolong dilaporkan ke polisi,” saran Ito.

Advertisement

Tiga paket bom yang disisipkan dalam buku meneror dalam waktu yang hampir bersamaan kepada target berbeda. Kepolisian masih mengkaji kaitan tiga tempat ini mengapa diserang dalam waktu yang bersamaan.

Paket bom pertama dikirim kepada Ulil Abhsar Abdalla ke kantor JIL di kompleks Utan Kayu, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur. Bom ini kemudian meledak setelah berusaha dijinakan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan. Namun bom yang telah disiram air tersebut meledak dan melukai tangan kiri Dodi.

Bom kedua ditemukan di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur. Paket buku yang serupa dengan yang dikirim ke Utan Kayu tersebut ditujukan untuk Kalakhar BNN Gories Mere. Bom tersebut terendus oleh petugas BNN lalu didisposal (diledakkan) oleh Gegana.

Advertisement

Bom ketiga dikirim ke rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno. Bom ketiga inilah satu-satunya bom yang tidak meledak, Gegana lalu membawa bom tersebut.

(dtc/try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif