News
Jumat, 15 Oktober 2021 - 06:56 WIB

Kabar Terkini Korban Smackdown Polisi, M. Faris: Leher Susah Digerakkan

Newswire  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Klarifikasi mahasiswa yang dibanting saat demo di Kantor Bupati Tangerang, Rabu (13/10/2021). (detik.com)

Solopos.com, TANGERANG — M. Faris Amrullah, 21, mahasiswa yang dibanting polisi saat unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Tangerang, Banten mengaku susah menggerakkan lehernya.

Versi polisi, berdasarkan hasil rontgen tidak ada luka serius di tubuh Faris.

Advertisement

“Masih nyeri, khususnya bagian pundak, leher, sama kepala,” kata Faris saat dihubungi Detik.com, Kamis (14/10/2021) malam.

Faris mengaku kerap merasakan pusing setelah insiden di-smackdown polisi beberapa hari lalu.

Ia merasakan lehernya susah digerakkan.

Advertisement

Baca Juga: Mahasiswa di Tangerang Dibanting Polisi, Ini Kronologinya 

“Leher agak susah digerakin, kepala kleyengan,” imbuhnya.

Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengaku sudah mendapatkan hasil rontgen M Faris.

Faris dirontgen di RS Harapan Mulya, Tangerang.

Advertisement

“Hasil rontgen kemarin sudah kami dapatkan dari RS Harapan Mulya, sudah bertemu dr. Florentina yang menyampaikan tidak ada kondisi fraktur atau patah dan retak, suhu normal, semua kondisinya baik, hanya tensinya agak tinggi,” ujar Wahyu di kantor Bupati Tangerang, Banten.

Bertanggung Jawab

Wahyu mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas kondisi kesehatan Faris pascakejadian tersebut.

Faris akan dicek kesehatannya secara berkala.

“Pasti ada pengecekan berkala, hari ini dari Urkes (Urusan Kesehatan) kita dan keluarga korban akan sama-sama ke Harapan Mulya mengambil hasil foto rontgen dan kordinasi dengan dokter,” imbuhnya.

Advertisement

Baca Juga: Anak Buah Smackdown Mahasiswa, Kapolresta: Hanya Refleks 

Insiden itu terjadi ketika Faris ikut berdemo di kantor Pemkab Tangerang, Banten, Rabu (13/10/2021).

Faris yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang berdemontrasi di kantor Pemkab Tangerang dengan tema ‘Halusinasi Visi Misi Bupati’.

Aksi tersebut awalnya berlangsung dengan damai sebelum akhirnya massa demonstran merangsek masuk untuk bertemu Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Advertisement

Massa diadang petugas yang mengakibatkan terjadinya aksi dorong-mendorong.

Kejang-Kejang

Saat kondisi semakin ricuh, Faris dipiting oleh seorang polisi yang berjaga berinisial NP dan dibanting dalam keadaan telentang bak adegan smackdown di televisi.

Faris langsung mengalami kejang-kejang hingga pingsan saat itu juga.

Wahyu selaku Kapolres Kapolres meminta maaf, begitu juga Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto, atas peristiwa yang terjadi yang videonya tersebar itu.

Polisi Brigadir NP sudah diperiksa Propam pascakejadian itu.

NP dipastikan akan ditindak tegas.

Advertisement

“Anggota NP sudah diperiksa oleh Propam Mabes Polri dan Polda Banten. Secara internal jumlah anggota yang diperiksa belum disampaikan, yang jelas seluruh anggota yang berjaga kemarin diperiksa,” ujar Wahyu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif