News
Sabtu, 7 Juli 2012 - 11:20 WIB

JSI: Pilkada DKI Berpeluang Satu Putaran

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di depan baliho sosialisasi enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 di kawasan Jagakarsa, Jakarta, Kamis (5/7/2012). Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta akan digelar pada hari Rabu 11 Juli 2012 mulai pukul 07.00 - 13.00 WIB. (Widodo S. Jusuf/JIBI/SOLOPOS/Antara)

Seorang warga melintas di depan baliho sosialisasi enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 di kawasan Jagakarsa, Jakarta, Kamis (5/7/2012). Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta akan digelar pada hari Rabu 11 Juli 2012 mulai pukul 07.00 - 13.00 WIB. (Widodo S. Jusuf/JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA- Jaringan Suara Indonesia (JSI) memprediksikan,  Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) DKI Jakarta 2012 berpeluang besar berlangsung satu putaran.

Advertisement

Prediksi itu didasarkan pada hasil survei yang dilakukan JSI terhadap 1.200 responden pada 28 Juni–1 Juli 2012.

Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi, Jumat (6/7/2012), mengatakan berdasarkan hasil survei itu cagub Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli masih menjadi kandidat terkuat untuk memenangi persaingan pesta demokrasi lokal lima tahunan ini.

Bahkan untuk memenangi Pilkada satu putaran, pasangan nomor urut satu ini hanya membutuhkan 0,5 persen suara mengingat perolehan dukungan pasangan sipil-militer ini telah mencapai 49,6 persen.

Advertisement

Pada urutan kedua calon gubernur dan wakil gubenur yang paling banyak dipilih publik ialah pasangan nomor 3, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sebanyak 15,8 persen.

Empat pasangan lainnya berada di bawah 10 persen yakni Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini 6,4 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 4,3 persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 1,9 persen dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria 1,0 persen.

Widdi Aswindi menuturkan, dari hasil survei ini tedapat pemilih yang belum memutuskan sebanyak 21,1 persen.

Advertisement

Bila dilihat dari tren dukungan pemilih militan (strong supporters) pada Juli 2012, elektabilitas Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli hanya 35,5 persen. Kemudian Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sebanyak 9,5 persen, Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini 4,3 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 2,9 persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 1,0 persen, Hendardji Soepandji-A Riza Patria 0,4 persen.

“Hasil elektabilitas ini bisa berubah pada hari pemungutan nanti,” kata Widdy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif